Metro-Terkait pemberitaan beberapa waktu yang lalu di salah satu intagram bahwa di provinsi lampung ada sekitar tujuh pondok pesantren yang teridikasi berafilusasi dengan jaringan jaamah islamiah yang berfaham wahabi.
Hari ini tim dari polda lampung turun kelapangan guna mengcros cek kebenaran terkait salah satu focos di intagram tersebut. (03/04/22)
Selanjutkan Tim Langsung Mengadaka pertemuan dengan Kepala kesbangpol kota metro. Dra. Rosita MM, yang dilanjutkan dengan mengunjungi kepala kemenang Kota Metro Muhammad yusuf.
Dari dua pertemuan tersebut, kedua pejabat utama kota metro juga heran dengan pemberitaan tersebut, dan selanjutnya mereka membahas dan berdiskusi terkait faham radikalisme di Kota metro.
Kepala kemenag kota metro dan kepala kesbangpol kota metro menjelaskan bahwa dari berbagai pertemuan dengan pondok pesantren yang ada di kota metro, intinya sama tetap menolak faham radikalisme tumbuh di kota metro.
Selanjutnya tim polda lampung, juga mendatangi Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di desa purwosari kota metro serta melakukan pertemuan tekait faham radikalisme.
Dari pertemuan yang berlangsung dengan nuansa kekeluargaan, inti nya masyarakat dan tokoh agama yang ada di desa purwosari dan kota metro,menolak faham radikalisme karena tidak sesuai dengan falsafah negara indonesia yaitu pancasila.
Salah satu pondok pesantren yang di datangi adalah yayasan pondok pesantren Al Muhsin, di Kota metro, yang di pimpin oleh, dr. Aali Murtadlo.
Dari Keterangan yang di peroleh dari pimpinan yayasan pondok pesantren Al Muhsin,bahwa berita tersebut tidak benar, karena kami tetap mendukung negara kesatuan republik indonesia atau NKRI Harga Mati Dan Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia.
Polda lampung menyampaikan terimakasih atas pertemuan hari ini, walaupun singkat tapi kedepan nya akan lebih bermanfaat,jangan sampai kita di pecah belah oleh faham radikal dikota metro dan provinsi lampung khusus nya.