Jakarta,traznews.com
“Alasan saya masuk ke politik dan memilih PSI adalah untuk menyelamatkan ekosistem seniman. Kesempatan itu terbuka lebar jika jadi regulator. Apatisme tak akan mengubah keadaan. Di PSI, saya diberi ruang untuk melakukan itu semua,” kata Badai saat prosesi penerimaan di Basecamp DPP PSI, Senin 16 Januari 2023.
Ia mengaku hati dan pikirannya terusik jika bicara soal kesejahteraan seniman. Misalnya, banyak seniman yang terseok-seok di ujung karier, pembagian royalti yang kecil, atau bahkan tak dibayarkan.
“Saya tak ingin apatis terhadap nasib sesama seniman. Karena saya percaya, perubahan masif lahir dari generasi yang aktif,” kata alumni Teknik Mesin Universitas Trisakti itu.
Salah satu yang akan ia perjuangkan adalah revisi UU No 28/ 2014 tentang Hak Cipta agar benar-benar berpihak pada pelaku seni, termasuk kalangan musisi. Ia menilai undang-undang itu sarat pasal karet yang justru mengerdilkan seniman.
Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, mengatakan sangat bersyukur dengan bergabungnya Badai ini.
“PSI kembali mendapat suntikan energi baru. Setiap minggu ada selalu orang-orang baik yang bergabung dengan PSI. Pekan ini PSI kedatangan Bro Badai,” kata Giring.
Giring bercerita, selain sebagai pencipta lagu, Badai adalah seorang aktivis, seorang yang aktif memperjuangan ide.
“Dia aktif berdiskusi dan mengajukan ide-ide untuk perbaikan ekosistem musik Indonesia. Saya tahu, dia rajin balas-balas DM dari para musisi pemula yang bertanya soal industri,” kata Giring.
Ke depan, Badai juga akan memformalkan kegiatan untuk memberikan konsultasi kepada para musisi yang baru akan masuk ke industri.
“Nanti kita rutinkan kegiatannya. Terutama biar para musisi yang baru akan masuk ke dunia industri paham hak-hak mereka,” kata Giring.
Badai lahir 14 Januari 1978. Ia masuk kuliah di Teknik Mesin Universitas Trisakti setelah lulus SMA pada 1996.
Setelah menyelesaikan pendidikan resmi, ia pun menempuh pendidikan bidang musik di Indonesia Music Institute, Jakarta Timur dalam Professional Program 2th, Faculty of Keyboards pada 2002 – 2004.
Badai juga mengikuti beberapa kursus musik, di antaranya adalah Yamaha Classic Piano (1986-1992), Indra Lesmana Jazz Workshop (1986-1990), dan Jazz Course with Krishna Siregar (2002-2003).
Mengawali karier sebagai pencipta lagu sejak 1999, Badai mulai dikenal publik sejak berkiprah bersama band Kerispatih (2004) sebagai kibordis. Badai adalah pencipta hampir hits Kerispatih.
Badai juga banyak menjadi Songwriter/Producer untuk beberapa penyanyi seperti Agnes Monica, Andmesh Kamaleng, Judika, Mytha Lestari, Regina Idol, Terry, Audy, Astrid, Rayen Pono, Mike Mohede, Lea Simanjuntak, Maudy Ayunda, Melly Mono, Cakra Khan, dan Nindy
Pada Mei 2016, Badai mengundurkan diri dari Kerispatih karena ingin bersolo karier. Dia lalu disibukkan dengan band baru, Badai Romantic Project.
*Narahubung: Yus 09158153016*