AJI Buka Suara Soal Maraknya Oknum Penyalahguna Profesi Jurnalis di Lampung Barat

Penulis :

Lampung Barat – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung turut buka suara menyoal maraknya oknum penyalahguna profesi jurnalis di Lampung Barat, khusunya untuk melakukan pemerasan.

Menjamurnya media online membuat siapa pun kini mendapatkan kemudahan akses untuk menjadi jurnalis tanpa diikuti pelatihan bersertifikat resmi.

Alhasil, oknum wartawan tukang peras kian menjamur di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Lampung Barat.

Terlebih, kesejahteraan wartawan juga tidak terlalu dipedulikan oleh perusahaan media yang menaungi.

Jangankan pemberian tunjangan, perihal upah saja masih banyak perusahaan media yang memberikan upah di bawah upah minimum regional, bahkan ada pula yang tidak diberikan upah sama sekali.

Faktor tersebut seolah kian membuka jalan bagi para jurnalis untuk mengabaikan profesionalitas dalam bekerja.

Bacaan menarik :  Minyak Goreng Langka, Polsek Sekincau Sidak Toko Serta Mini Market.

Ketua AJI Bandar Lampung Dian Wahyu Kusuma melalui keterangan tertulis menyampaikan, pihaknya kembali menekankan pentingnya kode etik jurnalis yang harus dijunjung tinggi oleh semua insan pers.

“Di tengah maraknya oknum jurnalis yang melakukan pemerasan dan penyalahgunaan profesi, kami sangat prihatin dengan keresahan yang dialami oleh sejumlah kepala desa di Lampung Barat,” kata Dian via WhatsApp, Senin (7/10/2024).

Tindakan tidak etis ini, menurutnya, mencoreng citra jurnalisme yang seharusnya berfungsi sebagai kontrol sosial.

Oknum jurnalis yang tidak bertanggung jawab ini memanfaatkan situasi atas menjamurnya media online.

“Kami mengingatkan bahwa kesejahteraan dan profesionalisme jurnalis tidak hanya ditentukan oleh jumlah media yang ada, tetapi juga oleh integritas dan komitmen terhadap kode etik,” tegasnya.

Bacaan menarik :  TERKAIT ALARM YANG MENYERUPAI BOM, DENSUS 88 ANTI TEROR POLDA LAMPUNG DIDATANGKAN POLRES LAMBAR, BERIKUT HASILNYA

Dian mendesak pihak berwenang untuk lebih tegas dalam menindak oknum yang merugikan masyarakat dan jurnalis profesional.

Ia menambahkan, perlindungan bagi mereka yang menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan etika sangat diperlukan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga marwah profesi ini dan memastikan bahwa jurnalis berperan positif dalam pembangunan masyarakat,” ujarnya.

“AJI mengajak semua pihak bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi jurnalisme yang bermartabat,” pungkas Dian. (**).

Bagikan postingan
Lain Dari Yang Lain!!  Ratusan Warga Tumplek Blek  di Sawah Tegal Lega 
0
Kurang Dari 24 Jam, Pelaku Penusukan di Rest Area Sumber Jaya Berhasil Diamankan Polisi .
0
Dorongan Penetapan M. Sangaji Sebagai Pahlawan Nasional Menguat: Suara Kolektif Masyarakat Maluku Menggema
0
Asisten Administrasi Sekda Jateng Hadiri HUT ke-30 dan Rakernas Paguyuban Jawa Tengah di Jakarta
0
Pondok Pesantren Rohman Jati Rohim Mulyo Bersholawat, Lantunan Zikir dan Doa Memanggil Jiwa.
0
Anatomi Indonesia Soroti Dugaan Mafia Tambang, Pelabuhan Ilegal, hingga Keterlibatan Oknum Inspektur ESDM di Maluku Utara
0
Hadiri Syukuran HUT ke-80 Brimob, Kapolri Apresiasi Peran Brimob dukung Program Pemerintah
0
Mobil Bermuatan BBM
0
Lebih Dari 25 Cabor Menghantarkan Hamka Mengambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Ketua KONI Tangerang Selatan
0
Polresta Bandara Soetta Bongkar Peredaran Vape Berisi Obat Keras Senilai Rp42,5 Miliar
0
Dugaan Lalai BBWS Mesuji Sekampung, Proyek Irigasi di Pringsewu Terancam Tak Bertahan Lama
0
FWJI Kunjungi Puri Ubud, Kapolsek Apresiasi Promosi Destinasi Wisata
0