Jember.Traznews.com.Menyikapi fenomena politik nasional dan pilkada Jember 2024 yang mengarah pada satu kekuataan besar satu paslon melawan kotak kosong. Sejumlah kader DPD Partai Golkar mengadakan press confrence “selamatkan kader Partai Golkar, lawan kotak kosong” di Queen Cafe Tegalbesar yang dihadiri ketua Bapilu dan ketua kaderisasi DPD Golkar Jember, Selasa 13/08/2024.
Nurdiansyah Rahman selaku ketua BAPILU DPD Golkar Jember menjelaskan jika hanya ada satu pasang calon bupati dan wakil bupati potensi akan terjadi penguatan kekuasaan pada kelompok tertentu. Hal ini pertanda buruk demokrasi karena hegemoni kekuasaan cenderung terjadinya penyimpangan kekuasaan (abuze of Power) dan potensi korupsi lebih besar.
Partai Golkar Kabupaten Jember menurut Nurdiansyah Rahman tetap berkomitmen menjaga amanah Konstituen dengan tetap bersikap rasional, mengedepankan kepentingan rakyat, diatas kepentingan golongan.
Menyikapi fenomena Pilkada Jember 2024 yaitu wacana menguat hanya akan ada satu Paslon saja, melawan kotak kosong. Cak Nung sapaan akrab Nirdiansyah Rahman menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dengan kotak kosong, secara konstitusional memang dibenarkan, tetapi kalau itu terjadi, maka sama halnya membiarkan terjadinya pengkerdilan demokrasi mengabaikan suara rakyat yang memilih partai pada pileg lalu.
Sebagai kader Partai Golkar tentu tidak rela, jika perjuangan yang sudah berdarah – darah untuk meningkat jumlah kursi dari 2 menjadi 6 kursi dengan begitu mudahnya diberikan kepada orang dari luar partai, yang sama sekali tidak jelas perannya.
Sebagai Partai Kader, Forum Komunikasi Kader Golkar Jember meminta DPP pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum untuk merekomendasikan kader sendiri sebagai calon bupati atau wakil bupati di pilkada 2024 sebagai wujud apresiasi terhadap perjuangan kadernya sendiri.
Sementara itu Ketua Bapilu DPP Partai Golkar Indra J Piliang melalui VC mengatakan bahwa dampak dari mundurnya Airlangga Hartarto berdampak terhadap keabsahan rekomendasi Cakada yang sudah diterbitkan. Surat yang sudah terlanjur ditanda tangani Airlangga, juga harus dirubah ulang, ungkap Indra J Piliang.
Menurut Indra J Piliang sesuatu hal yang wajar bila kader Partai Golkar Jember, menginginkan agar Golkar mengusung kadernya sendiri menjadi calon bupati atau wakil bupati. Apalagi sekarang berlaku otonomi daerah, jadi seharusnya juga menghargai aspirasi daerah.
Indra J Piliang tidak sepakat, jika terbitnya rekomendasi untuk Cabup dan Cawabup hanya didasarkan hanya pada pertimbangan hasil survei, atau hanya kepada sosok yang memiliki kekuatan kapital belaka. Saya sudah sampaikan, jangan sampai memberikan mandat hanya kepada yang surveinya tinggi, atau uangnya banyak. Menurut Indra, masih ada celah berubahnya surat rekomendasi yang sudah terlanjur terbit, pungkas Indra.
Kabiro: Aji haris