Pemalang, Jawa Tengah, Traznews.com-Ditengah-tengah ramainya kegiatan Hari Jadi Pemalang, Ke 448. Sekitar 600 warga masyarakat Kabupaten Pemalang dan para tokoh agama yang tergabung dalam Aliansi Pantura Bersatu turun ke jalan lakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Pemalang beberapa pekan yang lalu, Selasa (24/1).
Dalam aksi unjuk rasa, Aliansi Pantura Bersatu menuntut agar pimpinan DPRD dan para ketua fraksi mendukung pelaksanaan pembongkaran warung remang – remang Jatirejo – Comal Baru yang diduga kuat unjuk ajang dan praktik prostitusi.
Somasi demi semosi sudah dilayangkan oleh pihak PTPN, dan direncanakan pada awal bulan Februari 2023 ini, tim dari PTPN dengan di kawal oleh TNI – Polri, Satpol PP dan pihak terkait akan segera melakukan eksekusi pembongkaran seperti yang telah di sepakati.
Pertanggal 31 Januari 2023 telah dilayangkan surat somasi ke 3 oleh PTPN berlaku dari tanggal, 31 Januari 2023 Hingga 2 Februari 2023.
Jelang eksekusi pembongkaran warung yang diduga untuk ajang prostitusi tersebut, pihak PTPN IX akan mengadakan rapat koordinasi yang rencananya akan di gelar di PG Sragi beberapa hari kedepan, serta pihaknya ( PTPN IX) akan mengumpulkan penghuni warung untuk pemberitahuan, dengan tujuan mereka ( para penghuni warung ) berkenan melakukan pembongkaran mandiri.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pemalang, Raharjo sa’at di wawancarai oleh awak media, Selasa 31 Januari 2023, disela acara di Gedung DPRD Pemalang menjelaskan, “Ini sebuah dorongan atau support tentang Perda 12 tahun 2019 terkait penertiban prostitusi ini, tindakan dari kami masih dalam proses. Kami bersama dengan aliansi yang ada di Pemalang serta OPD terkait sudah saya datangi PTPN Sragi pada Senin kemarin, dan pihak PTPN sudah melanjutkannya dengan melayangkan Surat Somasi pertama kepada pemilik warung dan dari pihak pemilik warung merespon adanya surat somasi tersebut,” kata Raharjo.
Langkah berikutnya, selang tiga hari pihak PTPN kembali akan melayang surat somasi dua untuk segera mengemasi barang-barang milik mereka untuk diambil dan terakhir pihaknya akan melayangkan surat somasi ketiga untuk menawarkan tentang pembokaran secara mandiri atau secara bersama.
“Dan bilamana tiga hari kemudian mereka tidak melakukan pembongkaran secara mandiri, pihak PTPN akan melakukan pembongkaran secara bersama, dan di kawal oleh TNI – Polri, DPU, Dishub, Disperkim, PLN, Camat dan Pemerintah Desa Setempat,” imbuhnya.
“Kami selaku Satpol PP sifatnya hanya membantu pengamanan saja. Menurut info dari PTPN pelaksanaan pembongkaran bersama diperkirakan pada awal-awal bulan februari.
Saya berharap dalam pembokaran nanti bisa berlangsung aman, tertib dan kondusif, itu harapan dari kami,” tutup Raharjo, S.IP., MAP., Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pemalang
Dalam pantauan awak media, beberapa warung yang berada di Jatirejo – Comal Baru Pemalang. Sebagian sudah melakukan pembongkaran mandiri. Tukang bongkar yang tak ingin disebutkan namanya, saat di tanya oleh awak media mengatakan, bahwa dirinya diminta untuk membantu membongkar salah satu warung yang rencananya akan di eksekusi oleh pihak PTPN IX beberapa hari kedepan.
“Saya hanya kerja mas, dimintai tolong untuk beres – beres dan mengangkut barang – barang pemilik warung ini ( pekerja bongkar tak berkenan menyebutkan nama ),” tandasnya.