Jakarta,traznews.com
Dalam Acara Halal Bihalal Dan Pengukuhan SAS di hadiri Ketua umum SAS H. Samsuddin muktar, Ketua umum IPPSA Edli Kemal Mahadika, S.T., B. Eng, Ketua DPP SAS Dki Jakarta ,jawa barat dan Banten Yondri firmansyah, Ketua Panitia Khamzul Abrar dan Dwindra Mahenza seketaris panitia acara.
Halal bihalal dan Pengukuhan Ketua Umum SAS di Gelar di Lapangan Istora Senayan Jakarta, pada Minggu ( 29/05)
Ketua Umum yang terpilih kembali yang ke 2 kalinya DPP SAS H.Syamsudin Mukhtar mengatakan, ” Pandangan saya makanya bisnis itu ada resiko, dan secara pribadi saya menekankan jangan pernah mengeluh dalam menghadapi sesuatu”.
H.Syamsudin menambahkan “Jadi himbauan saya ke perantau bahwa kita tetap optimis apalagi awal bulan 1 tahun 2022 ekonomi secara nasional dan dunia sudah bergerak. Jadi bagaimanapun kita tetap meraih peluang-peluang dimana kita bisa melakukan sesuatu untuk membangun ekonomi kita”.
” Di Sulit Air itu daerahnya tandus. Jadi kami secara keseluruhan tidak punya penghasilan seperti kerajinan, pertanian, dan perkebunan. Jadi benar-benar daerah minus kita agak sulit. Kemudian masalah di IT terkait sinyal juga susah. Hanya kami menghimbau perantau-perantau saat sekarang ini rata-rata regenerasi putra-putri Sulit Air sudah bermain online bisnis”, tandasnya
” Dulu kita dikampung belajar berdagang, kalau sekarang sudah tidak seperti itu. Mereka datang dari kampung bisa beli barang di Senen, Pasar Pagi mereka sudah bisa dagang di online. Itu perubahan yang saya lihat dalam 5 tahun terakhir. Pengusaha pribumi ini sebetulnya dia lebih condong kepada kecepatan bukan kepada pendidikan. Jadi kalau kita bekerjasama dengan UMKM, orang Sulit Air itu 1 kita kasih tahu 10 dia sudah ngerti itu termasuk cerdas”
” Program jangka pendek mungkin setiap wilayah direncanakan kita musti punya tanah pemakaman. Sebabnya karena 3 tahun terakhir terjadi peningkatan kematian karena covid, akhirnya pemakaman menjadi sempit. Jadi kami dari DPP SAS dan cabang-cabang seluruh Indonesia target kami masing-masing cabang punya tanah pemakaman”.
” Dan kami barusan saya menyampaikan langsung di respon dari warga kita yang ada tanah di Serang sudah mewakafkan 1000 meter. Mau bikin untuk pemakaman atau kuburan silahkan. Pesan saya kita mesti optimis mengikuti atau menghadapi perubahan. Siap tidak siap itu merupakan suatu tantangan dengan digitanya dunia. Jangan mengeluh dan harus positif terhadap suatu keadaan” ujar Ketum
” Sebelum covid saya punya omset yang cukup baik, kalau sekarang turun 60%. Tapi bagaimana kita mensiasati keuangan kita dalam situasi covid. Harus mencari solusi dan meningkatkan kualitas kerja” , tutupnya