JAKARTA,traznews.com Relawan Prabowo PROUI Alumni Universitas Indonesia dan Aktifis 90 an Dukung Prabowo Gibran, Kun Nurachadijat (Ketua Umum Relawan Prabowo Untuk Indonesia, PROUI) melihat Prabowo Gibran adalah pasangan yang pas antara intelektual Prabowo dan skil mas gibran, kata Kun Nurachadijat di Posko Kemenangan Prabowo di Jakarta Barat , Kamis (4/1/2023)
Acara yang digelar pada Kamis, 4 Januari 2024, ini dihadiri oleh sejumlah pembicara ternama yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam dunia politik. Diantaranya, Budiman Sudjatmiko (Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran), Hasan Hasbi (Cyrus Network), Kun Nurachadijat (Ketua Umum PROUI), Muhammad Qodari (Indo Barometer), Ulta Levina Nababan (Influencer), dan Cut Andajani Yuzar
Kun Nurachadijat menjelaskan,”Jadi ini perjalanan panjang, yg di mulai bulan September 2023 pada prinsipnya PROUI adalah kumpulan para aktivis 90 an maupun para aktivis reformasi baik itu golongan merah , biru atau yang lainnya menjadi PROUI melebur menjadi satu untuk mendukung satu nama Prabowo Gibran dimana PROUI dalam menentukan pilihan , artinya kami tidak begitu saja tapi melalui kajian ilmiah yang dalam dan uji statistik ikut menyumbang. Dan maaf bila Skepmen 0457 tidak saya cabut dalam kapasitas sebagai Ketua Presidium Senat Perguruan Tinggi Se Indonesia, Maret 1996 di Unmul Samarinda tidak ada aktifis reformasi yang duduk disebelah ini ” tutur Profesor Kehormatan dari Instituto Educando Par A Paz Brazil sambil menunjuk Haris Moti dan Budiman Sujatmiko diiringi tepuk tangan yang hadir.
“Dan yang sudah terekam di PROUI 225 orang akan terus mendukung Prabowo Gibran dengan melalui narasumber bertubi – tubi di medsos , dan menurut kami Prabowo Gibran mempunyai pengalaman yang cocok dari kemampuan intelektual Prabowo dan kemampuan skill teknis dari mas Gibran, kombinasi ini luar biasa. Bak sekrup dengan Baut” kata Kun Nurachadijat
“Untuk pesta demokrasi tanggal 14 Februari seperti apa yang di sampaikan Prabowo Gibran kita harus santun , jangan menjelek jelekan figur lain, jadi dalam berdemokrasi mari kita adu data , kinerja dan adu program. Selain itu bagi saya karena saya muslim, tidak islami bagi saya jika menyudutkan pribadi Paslon lain. Karena Rasulpun tidak pernah meneladankan sikap buruk seperti itu. Jadiksn demokrasi ini justru sambil meningkatkan spiritualitas kita sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha Esa ” tutup Rektor STIE YP Karya Karawaci Tangerang ini.