Jakarta,traznews.com
Warga di RT 007 RW 008 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara mengeluhkan timbulnya penyakit gatal-gatal, batuk dan mata perih yang diduga diakibatkan oleh limbah pengolahan minyak PT Dua Kuda Indonesia di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda.
“Sudah satu bulan ini saya merasakan sakit gatal-gatal, batuk-batuk dan mata perih dan bahkan banyak warga lainya merasakan hal yang sama yang terkena dampak asap PT Dua Kuda Indonesia,” ungkap seorang warga berinisial, S kepada wartawan, Selasa (6/6/2023) di Cilincing.
Ia dan warga lainya berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara segera merespon keluhan mereka, apalagi di musim kemarau saat ini asap dari pengolahan limbah minyak sawit perusahaan tersebut cepat terbawa angin hingga lingkungan pemukiman warga.
Para warga sudah melaporkan keluhan mereka itu ke pihak perusahaan sudah sebulan lalu. Namun hingga saat ini para warga menduga belum ada keseriusan nyata dari pihak perusahaan untuk menangani asap buangan pengolahan minyak sawit perusahaan yang menimbulkan penyakit ke lingkungan pemukiman warga.
“Keluhan kami sudah disampaikan melalui pak Tatak selaku Manager Personalia PT Dua Kuda sebulan lalu, namun kita menduga belum dilakukan perbaikan serius atas pembuangan asap perusahaan yang menimbulkan pencemaran udara dan penyakit bagi masyarakat sekitar lingkungan perusahaan,” ungkap sejumlah warga.
Mereka meminta kepada Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk menindak lanjuti keluhan warga yang terkena dampak limbah perusahaan tersebut.
Dalam hal ini, PT Dua Kuda Indonesia yang terindikasi melakukan pencemaran harus diberi tindakan tegas jika tidak memperbaiki pengelolaan limbahnya, utamanya pada saluran pembuangan limbah asap perusahaan.
Warga sudah merasakan bagaimana pahitnya terkena dampak akibat pengelolaan limbah yang tidak benar oleh PT Dua Kuda Indonesia.
“Kami merasakan gatal-gatal, batuk batuk dan mata perih. Pak Walikota dan Kepala Sudin LH Pemkot Jakarta Utara, kami minta lingdungi kami pak,” harap warga.