Jakarta, traznews. Com
Kuasa hukum Teh Novi, Brian praneda memberikan pernyataan terkait perkembangan kasus hukum yang melibatkan Teh Novi dan Agus. Dalam konferensi pers yang diadakan di Liberta, Jakarta Pusat, Brian menegaskan berbagai upaya yang telah dilakukan guna menyelesaikan masalah ini secara damai dan transparan.
Brian menyatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan undangan resmi kepada Agus dan kuasa hukumnya untuk membahas penggunaan dana donasi yang telah terkumpul.
“Saya sudah mengirimkan undangan kepada Agus dan kuasa hukumnya terkait dana yang sudah terkumpul. Kami berharap masalah ini tidak berlarut-larut,” kata Brayan.
Brian juga menambahkan bahwa pihaknya telah berusaha menjalin komunikasi dengan Agus sebelum kasus ini menjadi perhatian publik.
Tujuannya adalah untuk memastikan dana donasi digunakan sesuai kebutuhan, khususnya untuk keperluan operasi mata dan perawatan kesehatan lainnya. Namun, karena adanya hambatan dalam komunikasi dan penyelesaian, persoalan hukum pun timbul terhadap Teh Novi.
Ia mengungkapkan bahwa Agus baru-baru ini telah melakukan pemeriksaan mata di sebuah rumah sakit.
“Dana donasi yang ada sampai saat ini masih utuh dan tidak ada pengurangan, kecuali untuk kebutuhan awal yang telah disalurkan,” jelas Brian.
Lebih lanjut, Brian menegaskan bahwa dana donasi yang dipercayakan kepada Agus dan keluarganya tetap aman tanpa potongan sedikit pun.
“Kami menegaskan kembali bahwa dana donasi yang dipercayakan kepada Agus dan keluarganya masih ada dan tidak ada pengurangan atau potongan sama sekali,” katanya.
Sebagai upaya penyelesaian, Brian menyampaikan bahwa pihaknya telah mengundang Agus untuk bertemu guna membahas penggunaan dana donasi secara transparan, khususnya untuk keperluan operasi mata.
Dalam pertemuan tersebut, mereka akan menyampaikan agar dana donasi ini dapat segera digunakan sesuai tujuan awal penggalangan, demi kepentingan kesehatan Agus.
Teh Novi melalui kuasa hukumnya juga menekankan bahwa tidak ada potongan apa pun yang dilakukan atas dana donasi yang sudah diterima.