LampungBarat-Budidaya Tanaman jeruk di kabupaten Lampung barat kian marak dan banyak di tanam oleh para petani.
Banyaknya para petani kopi yang mengalihfungsikan kebunya dari kebun kopi menjadi kebun jeruk tentunya memiliki banyak alasan selain harga jeruk yang relatip stabil, jeruk juga memiliki hasil panen yang lebih banyak
Seperti yang dilakukan Ando, petani muda warga Pekon giham sukamaju kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat merelakan kebun kopi miliknya di bongkar untuk di ganti dengan tanaman jeruk .
“Kenapa saya mengalihkan fungsi lahan kopi ke jeruk, untuk saat nilai produksi penurunan biji kopi sangat drastis, ahirnya saya menanam jeruk karena potensinya lebih menjanjikan.
“Kopi saya bongkar setahun yang lalu tepatnya tahun 2022, setelah itu saya tanam jeruk, untuk saat ini dikabupaten Lampung Barat perkembangan jeruk yang saya tanam ini kedepanya sangat menjanjikan” Ujar Ando, Selasa (07/2/23).
Bila satu hektar kopi menghasilkan biji kopi sebanyak 1 sampai 1,5 ton/tahun namun jeruk mampu menghasilkan buah jeruk sebanyak 10 sampai 20 ton/tahunya
Untuk harga biji kopi saat ini berkisar Rp.25.000,00/Kg. sedangkan jeruk kita di beli sama pengepul Rp.10. 000,00/Kg.
“Selain jeruk di sela sela juga bisa kita gunakan metode tumpang sari dengan menanam kubis, sawi, dan cabai ” tambah Ando.
Terakhir Ia berharap kepada pemerintah daerah Lampung barat untuk dapat lebih perhatian terhadap tanaman kopi.
“Bagaimana cara meningkatkan hasil kopi, pemilihan jenis kopi “
Kopi lampung barat saat ini bagus asalkan terus bina para petaninya, bagaimana cara meningkatkan hasil buah kopi saat ini di mana perubahan cuaca yang tak dapat dipastikan.
“Yang tidak kalah penting pemerintah daerah harus dapat meningkatkan serta mengoptimalkan kinerja Pegawai Penyuluh Lapangan (PPL) ke masyarakat petani kopi agar petani kopi dapat meningkatkan hasil panen serta mendapatkan kualitas biji kopi yang baik sehingga memiliki daya saing serta nilai jual yang tinggi” tutupnya .