DPM PTSP Sulawesi Tenggara melihat Lambatnya Investasi Karena faktor Mesin Teknologi Mengelola aspal buton Kurang Memadai 

Penulis :

Lucky sun

JAKARTA ,traznews.com Sulawesi tenggara dengan populasi penduduk 2.704.737 jiwa lebih yang sebagian petani dengan berbagai sektor komoditi unggulan seperti Kelapa Sawit, Kakao , cengkeh, Jambu Mete ,lada dan khususnya hasil Bumi Nikel serta potensi mangan untuk bahan baku baterai untuk segera di selesaikan investasinya tahun 2023 ini, Rabu (6/12/2023) Hotel Ritz Carilton Jakarta

 

 

Populasi jumlah Penduduk Sulawesi Tenggara sendiri jumlah laki laki 1.346.653 jiwa dan perempuan 1.344.024 jiwa, dan batas wilayah sebelah barat dengan Sulawesi Selatan diteluk Bone sebelah timur dengan provinsi Maluku, di laut Banda sebelah utara dengan provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, dan sebelah selatan dengan provinsi Nusa Tenggara Timur di laut Flores.

 

 

 

Rasiun, S. ST, M. A. P Kepala Bidang DPM PTSP Sulewsi Tenggara melihat, “Kalau lambat investasi itu tadi dua point tahap konstruksi tentang perizinan dasar dan tahap produksi investasi pembelian lahan, Faktor mesin khusus hambatan aspal buton dari tahap konstruksi ke tahap produksi aspal buton

Bacaan menarik :  Ketum DPP Ikatan keluarga  Besar Papua (IKBP)  Sangat apresiasi AMKEI Lebih Maju Dan Sukses 

Karena membutuhkan teknologi mengelola aspal buton untuk dapat mencairkan dari bahan baku yang bentuk pasir atau bengkahan aspal buton kualitas tinggi hingga pengolahan membutuhkan teknologi dan karena kualitas harga tinggi”

 

 

Lanjut, “sehingga pemakai untuk pengaspalan jalan masih cenderung menggunakan aspal minyak, karena pengolahan teknologi rendah dan lebih murah, dan juga hambatan capaian realisasi investasi investor industri baru tahap konstruksi pemenuhan perizinan dasar pkkpr dan izin lingkungan proses lambat terbit tahap produksi tidak lagi melakukan investasi pembelian lahan, pembelian mesin dan mengkudu bangun Gedung” terang Rasiun

 

 

“Target investasi dari kementerian investasi/BKPM RI pemerintah Daerah provinsi Sulawesi Tenggara di berikan Target investasi sebesar Rp. 21,73 T sampai per November realisasi investasi rp. 9.214 triliun atau 42% terdiri dari PMA 4.804 T dan PMDn 4, 410 T dan proyek PMA 3,226 proyek dan pmdn 333 proyek hambatan capaian realisasi investasi karena industri baru baik sektor pertambangan maupun sektor industri makanan yang pada tahap konstruksi belum maksimal karena adanya hambatan pd perizinan dasar di antara nya izin lingkungan dan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan Ruang (pkkpr) sedangkan industri yg sdh pada tahap produksi tidak lagi melakukan investasi pd pembelian lahan, pembangunan Gedung dan peralatan” sambung Rasiun

Bacaan menarik :  Komandan Lanal Dumai Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Prajurit Lanal Dumai

 

 

“Kendalanya itu yang tadinya perusahaan – perusahaan sekunder ini biasanya mau meresensikan investasi ketika pada tahap konstruksi itu ada kebutuhan pembelian tanah pembangunan gedung dan kemudian peralatan, nah ketika perusahaan – perusahaan sudah pada tahap produksi seperti kemudian ada virtue dragon dan beberapa industri sekunder makan makanan seperti pabrik gula itu tinggal me-resentasikan investasinya atau ada tambahan kerja untuk tambahan gaji dan pengeluaran untuk kebutuhan untuk pengeluaran seperti, air listrik dan tadi itu yang yang artinya di luar anggaran yang harus diperhitungkan kembali,” ungkap Rasiun

 

 

“Pelaku usaha ini kan semua sumber dananya dari swasta, setiap tahun itu perusahaan- perusahaan punya rencana investasi, jadi contohnya dari rencana investasi untuk misalnya perusahaan PT. First Heavy nickel industri PMA dari rencana investasi tahun 2023 dengan nilai 30 triliun realisasi investasi hanya 351,04 miliar karena tahap produksi hanya melaporkan kegiatan penanaman modal (lkpm triwulan) 1. Maintenance peralatan, tambahan karyawan, tambahan kebutuhan listrik, Air dan csr) dana sosial

Bacaan menarik :  FAMHI SULTRA - JAKARTA DESAK KPK RI UNTUK PERIKSA BUPATI KOLTIM TERKAIT DUGAAN PENCUCIAN UANG DAN PENYUAPAN DAN GRATIFIKASI

 

 

 

“Seandainya itu regulasi dari BKPM memungkinkan untuk tambahan investasi bagi perusahaan-perusahaan yang sudah produksi, hasil produksinya itu apakah bisa dimasukkan dalam catatan transaksi investasi yang selama ini hanya dihitung dari pembelian tanah dan peralatan” tutupnya

Bagikan postingan
Novianti dan Ana Martila Hadiri Senam Bersama Ibu-ibu di Dua Tempat yang Berbeda
0
Ini Sosok Jagoan Yang Siram Korban Dengan Air Keras Di Pulo Gebang, Begini Pengakuannya Kepada Polisi
0
Kodim 0422 Lampung Barat Dan Seluruh Prajurit TNI-AD Seluruh Indonesia Dapat Kaporlap Baru Dari Bapak KASAD
0
Cegah beredarnya uang palsu Polsek Bengkunat laksanakan patroli rutin 
0
Waspadai Bahaya Judi, Polisi Tangkap Dua Pelaku Perjudian di Bandar Lampung
0
MD KAHMI Lampung Barat Dukung Program Pusat salurkan PMT terhadap masyarakat
0
Pasca Gas Amal Trail Adventure Way Ngison, Panitia Penyelenggara Perbaiki Jalan Yang Rusak.
0
Polda Metro Berhasil Gagalkan Peredaran 207 Kg Sabu Dan 90.000 Butir Ekstasi Jaringan Internasional
0
Pecah Ban Depan, Truck Muatan Bata Nyaris Masuk Jurang Tanjakan Giham.
0
Polsek Duren Sawit Berhasil Ungkap Tiga Kasus Kriminal
0
Jalankan Program Asta Cita, Polres Bandara Soekarno Hatta Bongkar Dua Kasus TPPO
0
Operasi ‘Mantap Praja Jaya 2024’: Polda Metro Jaya Turunkan 180 Personel untuk Kampanye Pilkada
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!