Tunggangi “Kuda Gagak Rimang” Dalam Acara Ultahnya, Jadi Inspirasi Ketua Umum Perbawa Membumikan Kebaya

Penulis :

Mujihartono

Semarang, Traznews.com – Kuda Gagak Rimang adalah kuda tunggangan andalan Arya Penangsang. Menurut cerita tutur yang berkembang di lingkungan masyarakat Kabupaten Blora.

Seperti halnya, Rr Maria Emmaculata, Ketua Umum Perempuan Berkebaya Jawa (PERBAWA), di hari Ulang Tahunnya, menunggang Kuda Gagak Rimang.

Acara tersebut berlangsung di Hotel Aruss Semarang, Jalan Dr. Wahidin Nomor 116, Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat malam (27/01/2023).

Acara tersebut dihadiri, Pamengku Adat Gedong Songo, Keluarga Keraton Amarta Bumi, Keluarga Keraton Solo yang berhalangan hadir, serta para Budayawan Jawa Tengah.

Dengan naik Kuda Soreng Gagak Rimang, tujuan saya adalah supaya masyarakat Jawa Tengah tahu bahwa kesenian kita tidak hanya Reog, Kuda Lumping, Barongsai tapi kita punya kesenian SORENG GAGAK RIMANG yang bisa dijadikan agenda untuk pentas atau perfome dimana saja, tidak hanya di outdoor tapi di indorr pun bisa, ujarnya.

Bacaan menarik :  Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah dan janji anggota pantarlih terpilih 11 desa sekecamatan Bangsalsari di gelar secara serempak sebagai bentuk pelaksanaan tahapan pemilu kada kabupaten jember

Peristiwa Arya Penangsang menunggang kuda saat itu, menjadi inspirasi Rr Maria Emmaculata dalam merayakan hari ulang tahunnya, Sinopsis menggambarkan cerita Arya Penangsang yang gagah perkasa naik kuda Gagak Rimang menuju medan pertempuran, jadi ini fakta sejarah yang ingin kita abadikan untuk generasi penerus, pungkasnya.

Dejurnal.com bertanya?, Apa alasan dan tujuan mengenakan kebaya dalam acara birthday? Padahal kebanyanyakan acara birthday identik dengan gaun sexcy, alasan saya mengenakan kebaya adalah, untuk membangkitkan rasa Cinta Budaya, Cinta Kebaya, Cinta Indonesia. Tujuan saya adalah mengajak semua perempuan Indonesia, terutama disekitar saya dulu untuk tahu bahwa kebaya itu tidak kaku, tidak kuno, karena kebaya bisa di pakai dalam acara apapun bahkan bisa di modifikasi menyesuaikan tema acara masing-masing, dan sekali lagi saya ingin perempuan Indonesia mencintai busananya sendiri yang sangat cantik dan adiluhung.

Bacaan menarik :  Senkom Mitra Polri sektor Ngaliyan Hadiri Apel Kesiapsiagaan Bersama FPRB Yang Di Pimpin Camat Ngaliyan Semarang

Kebaya tetap yang nomor satu, karena Kebaya tidak NDESO atau KUNO, sekarang banyak kebaya yang dimodifikasi dengan berbagai tehnik desainer, asalkan tetap jangan merubah atau meninggalkan pakemnya kebaya, tandasnya.

 

Bagikan postingan
Sai Di Pujei Satu, Song Bye Bung Tam
0
Polisi Hadir di Pasar Baru Way Kandis, Pastikan Keamanan Natal dan Tahun Baru
0
Alfian Anggota DPRD Muko Muko Hanura Ikuti Bimtek di Jakarta, Bahas Digitalisasi dan Swasembada Pangan
0
Polda Lampung Siapkan Pengawalan Estafet untuk Pemudik Nataru 2024-2025
0
Pimpin Peringatan Hari Ibu ke-96, Kapolda Lampung Ajak Kenang Peran Besar Perempuan
0
Ispahan Setiadi Hadiri Bimtek Dan HUT ke-18 Partai Hanura
0
Dewanto, Anggota DPRD Toli Toli, Apresiasi Fokus Ketum Hanura pada Pertanian
0
Pasdisata Kabilangan Berharap Partai Hanura Menjadi Partai Besar pada 2029
0
Partai Hanura Menggelar Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-18  Di Ancol
0
Jelang Nataru, Ditreskrimsus Polda Lampung Imbau Pedagang Hindari Praktik “Nakal” Penimbunan Bahan Pokok
0
Terpilih Secara Aklamasi Ketua RT 04 RW 06 Azies Mulyadi Komitmen Jalankan Program Pemerintah
0
Polsek Tanah Abang Ungkap Kasus Pengeroyokan  Di Kebon Kacang, Satu Orang Tewas 
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!