Tulang Bawang Barat, Traznews.com- Bentuk kepedulian terhadap warganya khususnya Tunas bangsa yang wajib berpendidikan dan mahir dalam baca tulis, Ketua Tim penggerak PKK Tiyuh Margodadi Tissa Kusumawati, didampingi Kepala Tiyuh Margadadi Feri Saputra, Datangi salah satu rumah warga untuk menjemput seorang anak yang putus sekolah, Bunga 10 tahun bukan nama sebenarnya Anak kembar siam dari pasangan Anton 39 dan Siti 37, Yang dilatar belakangi faktor SDM dan minimnya faktor ekonomi, sejak 4 tahun terahir ini dari bangku kelas 1 (satu), Sekolah Dasar sudah tidak mau lagi mengikuti pelajaran sekolah akibat rasa kurang percaya diri dan dorongan dari kedua orang tuanya,
Bunga 10 tahun warga asal Tiyuh Margodadi, Kecamatan Tumi jajar Kabupaten Tulang bawang barat, meninggalkan bangku sekolah sejak dari kelas 1 SD,
dan sering memilih mengikuti kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh harian di salah satu warga sekitar yang kebetulan membutuhkan jasa tenaganya, sementara pekerjaan orang tuanya itu sendiri berpenghasilan tidak menentu, selain itu juga kedua orang tuanya nyaris tertutup dengan lingkungan dan SDM nya di bawah rata rata,
Disampaikan Ketua tim penggerak PKK Tiyuh Margodadi Tessa Kusumawati saat di mintai keterangan awak media Traznews.com menjelaskan, Saya sudah 3 bulan terahir ini memperhatikan, gerak gerik anak tersebut dan dari latar belakangnya kenapa tidak sekolah,
” Selama 3 bukan ini saya telah mengikuti dan memperhatikan salah satu anak perempuan yang notabensnya masih harus duduk di bangku sekolah akan tetapi sering mengikuti orang tuanya bekerja sebagai buruh harian, miris banget begitu melihat keseharian mereka dimana anak tersebut enggan masuk sekolah di dasar dari faktor orang tuanya yang saya anggap kurang peduli dengan masa depan dan pentingnya pendidikan pada anak, menurut keterangan warga memang kedua orang tuanya sedikit tertutup dan enggan berbaur dengan warga lainya layaknya bermasyarakat, ya bisa di bilang SDM nya di bawah rata rata makanya terkesan membiarkan putrinya enggan sekolah, “Ujar Tissa Kusumawati,
Lebih lanjut beliau menjelaskan, saya sudah berkoordinasi dan meminta bantuan pihak sekolah agar dafat dan mau menerima serta membimbing anak tersebut kembali mengenyam bangku pendidikan,
” Alhamdulillah syukur hari ini kami jemput kerumahnya serta kami hantarkan ke pihak sekolah agar kiranya anak tersebut kembali dafat diterima pihak sekolah serta dafat diberikan pasilitas khusus untuk melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda selama 3 Tahun belakangan ini, trima kasih banyak kepada kepala sekolah dan para dewan Guru yang sudah mau bekerja sama dengan baik, “ungkapnya,
Senada diungkapkan Kepala sekolah SD 16 Margodadi, Sayuti Mpdi saat di mintai komentar, intinya kami atas nama sekolah menerima dan siap mempasilitasi ananda kita yang terpenting masih mau masuk sekolah dahulu,
” Kami sebagai dewan Guru sangat prihatin kalo melihat anak anak masih buta huruf, akan tetapi kita harus melihat ke belakang dari mana faktornya, jika anak itu bisa ada kemampuannya maka pihak sekolah akan memberikan pendidikan yang khusus buat siswa tersebut dan pasilitas,
Tapi jika anak itu sendiri yang kurang memungkinkan dengan anak itu sendiri ya kami tidak mampu berbuat banyak, harapannya kepada dewan guru yang akan membimbing di kelas harus memberikan kebutuhan khusus pada anak itu sendiri, harus lebih spesifik lagi guru kelas nya agar anak itu mampu mengikuti pelajaran yang tertinggal selama ini dan ekstra sabar dan memaklumi keterbatasan anak itu sendiri, “ungkapnya,