Jakarta, traznews. Com Dalam tahun 2023, SSMS memperkuat industri kelapa sawit melalui akuisisi perusahaan afiliasi dan mencatat pertumbuhan kinerja yang solid. Pendapatan mencapai Rp10,7 triliun, produksi TBS tumbuh 24%, namun produksi CPO hanya naik sedikit. Laba bersih mencapai Rp518 miliar, dengan aset tumbuh 6% menjadi Rp11,8 triliun dan liabilitas meningkat 8% menjadi Rp9,8 triliun. Perseroan juga melakukan pelunasan obligasi global senilai US$300 juta dan menjadi pemegang saham mayoritas PT Citra Borneo Utama Tbk pada Desember 2023.
PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) kini memiliki kepemilikan saham sebesar 78,22% setelah CBI mentransfer sebagian sahamnya ke Perseroan. Perseroan langsung memiliki 70,22% saham CBUT, sementara 4% dimiliki tidak langsung melalui PT Kalimantan Sawit Abadi (KSA) dan 4% melalui PT Mitra Mendawai Sejati (MMS).
Tujuan strategis ini adalah untuk mengoptimalkan bisnis hilirisasi dengan menyediakan produk kelapa sawit dari hulu ke hilir. Produk CPO Perseroan diolah oleh CBUT menjadi berbagai produk turunan kelapa sawit.
Di bidang hilir, Perseroan memproduksi dan menjual produk turunan minyak sawit seperti Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Olein, Stearin, Crude Palm Kernel Oil (CPKO), dan Palm Kernel Expeller (PKE).
Perseroan memiliki pabrik refinery dan fraksinasi dengan kapasitas produksi 2.500 ton CPO per hari atau 850,000 ton CPO per tahun serta 2.500 ton RBDPO per hari atau 850,000 MT RBDPO per tahun.
Pada akhir 2023, Perseroan didukung oleh 10 anak perusahaan yang mengelola 23 perkebunan kelapa sawit, 8 pabrik kelapa sawit (PKS), dan berbagai fasilitas lainnya termasuk pabrik inti kelapa sawit, biogas, Bio-CNG, pemurnian, fraksinasi, dan kernel crushing.
Perseroan memiliki komitmen pada keberlanjutan dengan mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO untuk pabrik dan kebun kelapa sawitnya.
Selain itu, Perseroan juga memegang sertifikat ISO 14001:2015 untuk Manajemen Lingkungan, ISO 9001:2015 untuk Manajemen Mutu, dan ISO 45001 untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Komitmen ini mencerminkan tekad Perseroan dalam menjaga kepercayaan konsumen terhadap praktik keberlanjutan.
Berikut adalah susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan setelah ditutupnya Rapat:
Direksi:
1. Bapak Jap Hartono sebagai Direktur Utama / Chief Executive Officer (CEO)
2.Bapak Akhmad Faisyal sebagai Direktur / Chief Operational Officer (COO)
Dewan Komisaris:
1.Bapak Bungaran Saragih sebagai Komisaris Utama
2.Bapak Rimbun Situmorang sebagai Komisaris
3.Bapak Hoesen sebagai Komisaris Independen.
Sepanjang tahun 2023, Perseroan melakukan beberapa inisiatif hijau untuk mendukung komitmen Berkelanjutan, seperti program ketelusuran untuk memastikan asal-usul TBS Perseroan dari kebun yang berkelanjutan. Mereka juga menjaga kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi dan Stok Karbon Tinggi, serta meluncurkan program Pelestarian Orangutan di Pulau Sakat dengan kerjasama Borneo Orangutan Survival Foundation.
Selain itu, Perseroan menguji produksi Bio-Compressed Natural Gas (CNG) di Kotawaringin Barat dengan menggunakan limbah cair kelapa sawit. Hal ini sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk mendukung energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon sesuai dengan komitmen internasional.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mayoritas pemegang saham menyetujui agenda yang diajukan, termasuk pengangkatan Direktur Utama baru, Bapak Jap Hartono, dan Direktur baru, Bapak Akhmad Faisyal, sebagai langkah strategis dalam mengikuti perkembangan industri.