Tulang Bawang Barat ( Traznews )_ Gejolak yang ada di DPRD kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terkait Mosi tidak percaya kepada Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat Ponco Nugroho ternyata masih saja belum selesai, meski sempat berlangsung sidang Paripurna yang dipimpin Ponco Nugroho beberapa waktu lalu, Selasa, (11/10/2022).
Mosi tidak percaya yang dilakukan hampir seluruh franksi tersebut lantaran mereka menilai bahwa Ponco Nugroho tidak bisa menjalankan tugas secara baik sebagai Pimpinan Dewan di Kabupaten Tubaba.
Sayup sayup para Anggota Dewan hingga hari ini masih terus bereaksi, mereka dengan tegas kecewa dengan Ponco Nugroho sebagai Pimpinan Dewan, bukan karena Partainya melainkan pribadinya.
Seperti yang disampaikan oleh Roni selaku anggota dari praksi Partai Hanura, ia menyampaikan bahwa Mosi itu sebenarnya bukan sebutan dinamika bukan karena sebenarnya permasalahan diantara keributan atau sebagainya bukan, “Kami memosi itu salah satunya karena kepemimpinan itu tidak berkomunikasi dengan beberapa fraksi,” jelas Roni.
Lanjutnya, jadi kalau dia mengatakan menyanggah dinamika politik, itu tidak, “Maka dengan pernyataannya (Ponco Nugroho) itu, kami tetap lanjut atas Mosi tidak percaya ini,” tegas Roni.
Roni menyayangkan, Ponco Nugroho sebagai pimpinan dewan tidak ada kordinasi kepada setiap Fraksi. “Bahkan seharusnya per Triwulan itu harusnyakan melakukan evaluasi, dan itu tidak pernah dibahas, sehingga bagaimana kita bisa mengetahui Silpa dari pada anggaran di SKPD kalau kita tidak pernah melakukan evaluasi di SKPD-SKPD terkait,” cetusnya.
Sementara itu juga sebelumnya, tentang Pernyataan yang disampaikan oleh Ponco Nugroho selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (DPRD-TUBABA) yang disampaikannya kepada awak media pasca memimpin sidang paripurna DPRD kemarin selasa (27-September-2022) bahwa persoalan mosi tidak percaya telah berdamai/usai dan apa yang terjadi Beberapa bulan lalu hanyalah merupakan dinamika politik semata didalam Internal DPRD, tidak Semata-mata benar adanya. Rabu, 28-September-2022.
Pernyataan tersebut, secara tegas dibantah dengan keras oleh Raden Anwar salah satu Anggota DPRD Tubaba dari Fraksi Partai Demokrat atas pernyataan yang disampaikan Ponco Nugroho.
“Yang diharapkan oleh Teman-teman DPRD, terkait Mosi tidak percaya adalah pengakuan dari Ponco Nugroho atas kesalahannya selama ini sebagai ketua dalam memimpin. Pengakuan ini yang tidak pernah dilakukannya, sebab persoalan ini bukan ranah pribadi melainkan etika terhadap Anggota,” tegas Raden Anwar pada Rabu, 28-September-2022 sekira pukul 10-30 WIB.
Sebab, menurut Raden Anwar, apa yang disampaikan Ponco Nugroho Beberapa waktu yang lalu sehingga terjadinya mosi tida percaya sangat membekas dibekas dihatinya dan sulit untuk dilupakan.
“Kalau persoalan ini ranahnya pribadi maka bisa saya maafkan, tapi persoalannya ini beda,” ucapnya.
Saat disinggung terkait tetap memimpinnya Ponco Nugroho dalam Rapat Paripurna Kemarin, Raden Anwar menerangkan itu suatu bentuk kepedulian para Anggota Legislatif terhadap Kabupaten Tubaba.
“Apa yang terjadi didalam paripurna DPRD kemarin termasuk Ponco Nugroho memimpin sidang itu bukan menunjukan bahwa keberadaan mosi tidak percaya sudah Gugur dengan sendirinya, itu sebagai bentuk kepedulian agar tidak ada kesannya menghambat proses di Pemkab Tubaba,” terangnya.
Oleh sebab itu, dirinya tetap pada pendiriannya bahwa, Kelompok mosi tidak percaya masih dengan tuntutannya dan pendiriannya sejak semula bahwa harus ada pergantian ketua dewan.
“Bagi saya pribadi Rapat Paripurna DPRD kemarin yang dipimpin oleh Ponco Nugroho hanyalah bersifat sementara, bukan menunjukan akhir permasalahan. Karena secara internal kelembagaan belum ada kesepatan tertulis antara kelompok mosi tidak percaya dan Ponco Nugroho. Itu yang harus dipahami dimengerti oleh Ponco Nugroho,” pungkasnya. (*)