Masyarakat Rencanakan Aksi Damai, Terkait Polemik Status Tanah Kampung Karawang.

Penulis :

Red

Bandar Lampung-Polemik panjang permasalahan status tanah tak berujung di Kampung Karawang, membuat sejumlah masyarakat merencanakan aksi damai tuntut Pemerintah Kota terkait Sertifikat Tanah.

Hal ini tertuang dalam Press Realease.

Keberadaan pemukiman Rawa Kerawang yang berada di Kelurahan Garuntang (sebelumnya Kelurahan Sukaraja; sesuai dengan perkembangan dan dinamika penduduk kelurahan Sukaraja dipecah menjadi 2 (dua) kelurahan yaitu kelurahan Sukaraja dan kelurahan Garuntang.

Dimana pada tahun 1950-an perkampungan ini adalah rawa-rawa yang di atasnya ditumbuhi beberapa pohon kelapa, rawa tersebut dengan rumput- rumputan yang tingginya hamper 3 meter sehingga banyak binatang seperti monyet, ular, biawak, kelabang dan lain-lain, setiap warga yang hendak mendirikan rumah di atas rawa tersebut harus menimbun/nguruk sekitar 2,5m – 3m.


Pada awalnya hanya ada 5 rumah warga yang berdiri di atas rawa tersebut bahkan ada yang membuat rumah panggung, setiap tahunnya ada warga yang menimbun dan mendirikan rumah di atas rawa, untuk jalan penghubung antar rumah warga membuat gundukan tanah (tanggul).

Bacaan menarik :  Peringatan Satu Dekade Slank Fans Club Lampung Barat Berpusat Di Sekolah Kopi

Pada tahun 1970an perkempungan di atas rawa mulai ramai kurang lebih 40 rumah, pernah terjadi banjir lebih dari 2 meter, warga Kerawang menggungsi kedaratan yang lebih tinggi. Jalan ke perkampungan itu melalui tanggul yang dibuat oleh warga secara gotong-royong, pada saat itu harga jual beli tanah garapan perpetak Rp. 17.000,-

Pada tahun 1980an semakin banyak warga menimbun dan mendirikan rumah di atas rawa kurang lebih 80 rumah, warga sudah mulai mendirikan rumah yang permanen. Banyak fasilitas umum yang dibangun oleh warga seperti mushola, wc umum, sumur umum, dan lain-lain. Mereka tinggal di kampung rawa Kerawang karena dekat dengan tempat kerja dan juga dekat dengan tempat sekolah anak-anak.

Hampir setiap tahunnya terjadi banjir diperkampungan dikarenakan selain karena rawa juga karena perkampungan Kerawang lebih rendah dari Jalan Raya.
Pada tahun 1990an, ditahun 1991 terjadi banjir besar dimana air sampai 2m-2,5m hingga warga mengungsi dan tinggal ditenda yang didirikan oleh Palang Merah Indonesia (PMII) sampai 10 hari. Pada saat itu beberapa partai memberikan sumbangan kepada warga korban banjir.

Bacaan menarik :  GOR Aji Saka Jadi Saksi Bisu !!! Diserahkannya SK Sebanyak 653 CPNS -PPPK Oleh Bupati Parosil Mabsus

Pada tahun 2007 perkampungan rawa Kerawang yang terkenal dengan kampung rawa banjir dihuni oleh 120 kepala keluarga dan + 400 jiwa, terbagi menjadi 2 RT yaitu Rt. 001 dan Rt. 002 Kelurahan Garuntang.

Mayoritas warga Kerawang beragama Islam dan bekerja pada sector informal dan buruh-buruh di Pabrik yang berada di sekitar tempat tinggal mereka.

Pada tahun 2022 Perkampungan ini, sangatlah pesat pembangunan baik jalan maupun tempat tinggal,di atas luas tanah 17.715 m2 saat ini kampung Kerawang dihuni +200 KK. + 850 Orang, dan sebanyak + 100 Bangunan Rumah permanen.

Semakin berkembang dan majunya perkampungan, maka sudah dipastikan harga tanah menjadi tinggi dan banyak diminati, terutama para pengusaha yang ingin melebarkan perusahaannya/usaha. Ada pula pengusaha-pengusaha berspikulasi untuk merebut/memiliki tanah yang menurutnya layak, dengan bekerja sama dengan mafia-mafia tanah dan para tikus-tikus kantor, untuk merebut tanah-tanah yang dianggap bermasalah. Salah satu menjadi perembutan ( konplik agaria) adalah KAMPUNG KERAWANG.

Bacaan menarik :  Aksi Bhabinkamtibmas Polsek Sekincau Polres Lampung Barat, Bantu Evakuasi Mobil Terbalik.

Untuk itu diharapkan instansi atau dinas terkait dapat memberikan titik terang terkait polemik Kampung Kerawang.

Bagikan postingan
Ormas MALUKU UTARA BERSATU ( MUB ) Hadir Dan Ikut Mengantarkan Jenazah Alm BENNY LAOS Calon GUBERNUR MALUKU UTARA ke Pemakaman
0
Kadis Mamasa Hadiri Rakornas Pemantapan Implementasi Dan Keberlanjutan Learning Management System Pamong Desa
0
Forkorindo Lampung Imbau Suporter di Tulang Bawang Jaga Sportivitas Pilkada, Hindari Vandalisme.
0
Buka Bimtek PBLHS, Wasisno Berharap Sekolah Di Lampung Barat Lebih Banyak Lagi Mendapat Adiwiyata.
0
APK Rusak, Tim Hukum Paslon 02 Tulang Bawang Siap Tempuh Jalur Hukum
0
OH Sero Akan laporkan  Frans Ke propam Mabes Polri  Terkait Penipuan 
0
Audiensi dengan FKHN Pringsewu, Pj Bupati Marindo Kurniawan Tunjuk Dinkes Bantu Tuntaskan Pegawai Honorer Nakes Non Nakes
0
Tim 02 Minta Pendukung Tetap Tenang Hadapi Pengrusakan APK
0
Polres Tulang Bawang Gelar Operasi Zebra Krakatau 2024, Catat Tanggal dan Sasarannya
0
PJ Bupati Tulang Bawang Hadiri Penyaluran Bantuan Pangan Oktober 2024
0
Polres Pesisir Barat Gelar Operasi Zebra Krakatau 2024: Fokus pada 9 Pelanggaran Lalu Lintas
0
POTIB Ke-X Dibuka Langsung Oleh Ketua KONI Lambar Parosil Mabsus
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!