Jakarta, traznews. Com Kepala Desa Tumbang Sangai, H. Suharyanto, mengajukan permintaan agar program Pendamping Desa dihapus. Permintaan ini disampaikan ke Media usai acara “Satu Dasawarsa UU Desa” yang digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Menurut Suharyanto, keberadaan Pendamping Desa hanya membebani anggaran pemerintah tanpa memberikan kontribusi yang signifikan. “Pendamping Desa hanya menghabiskan anggaran tanpa ada kegiatan positif yang nyata,” tegasnya. Kritik ini di sampaikan ke Media Usai Acara yang dihadiri 20.000 lebih kepala desa dari dari Organisasi Perangkat Desa di seluruh Indonesia.
Suharyanto juga menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran Presiden Jokowi pada acara tersebut. “Kami sangat kecewa dengan tidak hadirnya Pak Jokowi. Ini seharusnya menjadi momen penting untuk mendengarkan langsung aspirasi dari desa-desa,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Selain itu, Suharyanto menyoroti permasalahan dalam pengelolaan dana desa yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah pusat. “Dana desa selalu diatur oleh pemerintah pusat, sehingga kami di desa tidak bisa membangun sesuai kebutuhan kami sendiri,” ujarnya. Menurutnya, kebutuhan pembangunan di desa seperti ketahanan pangan dan infrastruktur seringkali tidak dipahami oleh pemerintah pusat yang di wakili Pendamping Desa.
Ia juga mengkritik peran Pendamping Desa yang menurutnya lebih banyak meminta data daripada memberikan panduan dan bantuan nyata. “Pendamping desa itu seharusnya membimbing kami, bukan hanya meminta data,” katanya.
Sebagai penutup, Suharyanto berharap agar pemerintah pusat lebih memperhatikan masukan dan saran dari para kepala desa. “Pendamping desa itu sebaiknya ditiadakan saja karena hanya menghabiskan anggaran yang besar tanpa memberikan manfaat. Gaji mereka bahkan lebih besar dari kepala desa, tapi tidak ada kegiatan positif yang mereka lakukan untuk desa,” tutupnya.
Acara “Satu Dasawarsa UU Desa” menjadi ajang penting bagi para kepala desa untuk menyuarakan aspirasi mereka, berharap pemerintah pusat dapat menindaklanjuti berbagai keluhan dan saran yang disampaikan demi kemajuan desa-desa di Indonesia.