JAKARTA ,traznews .com Tranportasi Kereta api merupakan salah satu angkutan masal yang ramah lingkungan. Untuk menciptakan dalam mencapai pengembangan daya saing kereta api yang sinergis dan berkelanjutan, The Green Financing Strategi dapat menjadi terobosan baru dan sebagai wadah diskusi strategi dari berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta.
Angkutan massal kereta api sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan dinilai menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan perubahan iklim. Untuk itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong implementasi green financing (pembiayaan hijau) pada proyek-proyek perkeretaapian di Indonesia.
Green financing menjadi salah satu terobosan baru bagi industri keuangan untuk bisa mengalokasikan dana kepada proyek pembangunan yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek perlindungan dan mitigasi kerusakan lingkungan.
“Untuk menciptakan transportasi yang hijau, berkelanjutan, berkeadilan, berkeselamatan membutuhkan cost yang tinggi. Tetapi kalau ini tidak diwujudkan, masalah polusi dan perubahan iklim tidak bisa kita atasi,” ujar Menhub pada Seminar Nasional: Strategi Green Financing Sektor Transportasi Untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan yang diselenggarakan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM di Jakarta, Rabu (20/9).
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan Drs.H. Arinarsa JS mengatakan, ” tranportasi mengunakan kereta api ini sangat efektif, ekonomis aman dan nyaman dengan mobilitas yang menjanjikan, ucapnya
Gubernur juga telah menerbitkan Perda Pergub 74 tahun 2018 dan mencabut Perda No 23 tahun 2012 untuk pengangkutan minerba khususnya Batubara yang menggunakan jalan umum. Dan ini sangat berdampak sekali kepada masyarakat dengan adanya truk yang mengangkut batubara yang menggunakan jalan darat.
” Perlu diketahui perjalanan dari Palembang ke lahat via darat bisa sampai 12 jam bahkan tidak bisa di tentukan waktunya. Tapi sekarang Alhamduliah dengan pelarangan Truk pengangkut batubara mengunakan jalur darat atau jalan umum dengan beralih ke jalur perkeretaapian masyarakat sangat apresiasi dan bersyukur dengan keputusan pembatasan angkutan batubara yang di buat Gubernur ” jelas Arinarsa.
Dan kita akan bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah kabupaten untuk mengunakan tranportasi Kereta api. Kita ketahui bersama karena kepadatan penggunaan mobil yang sudah Over load tidak dapat terurai tanpa adanya alternatif, dan pemerintah.
Pemerintah Sumatera Selatan telah memberikan solusi alternatif lain untuk beralih menggunakan transportasi kereta api dan jalur sungai, tutupnya
Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum, dan Ketua Umum Maska Hermanto Dwiatmoko.