Jakarta , traznews. Com David Raharja berharap BRI segera menjalankan langkah-langkah Korektif dari Ombudsman RI terkait permasalahannya dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang veteran Jakarta pusat. Menurut David, dirinya merasa dirugikan sebagai nasabah karena BRI tidak memberikan penyelesaian yang memadai atas masalah yang dihadapi sampai saat ini.
Hal ini diungkapkan David usai Seminar Kebangsaan bertajuk Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Jakarta yang digelar pada Jumat, 22 November 2024, di Hotel Gading Indah, Jalan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.
“Memang benar saya sudah melaporkan masalah ini ke Ombudsman. Ombudsman sudah mencoba memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada BRI untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi sayangnya, mediasi yang dilakukan tidak berjalan maksimal,” ujar David.
David menyoroti sikap BRI yang seolah-olah tidak merasa bersalah dalam permasalahan ini padahal sudah ditemukan niat-niat jahat dengan memalsukan beberapa surat. Menurutnya, BRI menawarkan keringanan yang justru membuat dirinya terlihat seperti pihak yang bersalah. “BRI tidak memberikan penjelasan secara utuh, tidak ada surat peringatan, dan tidak ada tim yang menghubungi saya secara langsung. Kalau saya dihubungi, tentu saya menjadi tau bahwa saya masih ditagihkan, walaupun jaminan telah diserahkan. Tapi itu tidak terjadi,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, bahkan telah ada tersangka dan sudah P21. Namun, nama David tetap tercatat dalam daftar hitam BI Checking selama 10 tahun, tetap akan muncul riwayat pernah di anggap sebagai nasabah bermasalah padahal kesalahan dilakukan akibat ketidakprofesionalan Bank BRI cabang Veteran.
“Saya sudah mengembalikan aset sebelum gagal bayar, bahkan dengan nilai di bawah harga pasar. Tapi nama saya tetap ada di daftar hitam, dan ini tidak akan hilang selama 10 tahun, Ini jelas merugikan saya sebagai nasabah,” tambahnya.
David berharap ada penyelesaian yang lebih adil dan segera dituntaskan dari BRI, juga untuk memulihkan kerugian yang dialaminya selama hampir 2 tahun kehilangan peluang berusaha.