Buleleng, Bali, Traznews.com —Bandar Udara (Bandara) Bali Utara merupakan keinginan masyarakat, bahkan dalam proses pembangunan nantinya tidak membebani APBN dan pemerintah hanya memberikan persetujuan dan berbagai ijin yang diperlukan.
Hal itu terungkap dalam pertemuan tokoh masyarakat, akademisi, tokoh adat, tokoh penglingsir serta 13 Perbekel (kepala desa) se Kecamatan Kubutambahan bersama Jendral Pol (purn) Sutarman, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh Gianyar A.A Alit Kakarsana dan Penglingsir Puri Agung Singaraja sekaligus GM PT. BIBU Panji Sakti
A.A. Ngurah Ugrasena.
Yakni Pertemuan yang berlangsung di Kantor PT BIBU di Desa Kubutambahan, 30 Januari 2023 sebagai bentuk untuk menyamakan persepsi masyarakat Buleleng melalui para tokoh masyarakat, akademisi, tokoh adat dan tokoh agama serta penglingsir puri.
Kelian Adat Buleleng Nyoman Sutrisna menginginkan agar bandara Bali utara dapat diwujudkan karena akan sangat berpengaruh pada pembangunan ekonomi, bahkan mantan Kepala Dinas Pariwisata Buleleng ini berharap gagasan PT BIBU untuk membangun bandara mengapung dilaut dapat terwujud dengan tetap memperhatikan kondisi biota laut sekelilingnya.
“Kami support dan dukung rencana BIBU membangun bandara (dilaut) dengan tetap memberi perhatian dan tidak menggangu keberadaan trumbu karang sekitarnya,sereta tetap memelihara aspek budya serta lokal geniusnya, ”ujar Sutresna.
Hal senada diungkapkan, Kepala Desa/Perbekel Desa Bukti Gede Wardana,dimana dalam rencana pembangunan bandara itu sejak awal pihaknya bersama kepala desa sekitar telah mendukung rencana BIBU membangun bandara dilaut.
”Atas nama perbekel saya mendukung rencana pembangunan bandara yang diajukan oleh BIBU. Sebagai bukti dukungan, maka kami menyiapkan lahan utk dikelola oleh BIBU untuk kepentingan pendukung bandara di laut, bila diperlukan,”tegas Wardana.
Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar A.A. Alit Kakarsana dalam pertemuan itu mengatakan, konsep pembangunan air port kedua di Bali oleh BIBU yang dirancang lebih cantik akan menjadi solusi kedepan untuk Bali bisa lebih maju.
”Selain mengurangi susasana krodit bandara yang sudah ada,paling tidak akan menjadi solusi kedepan agar kita bisa lebih maju,lebih sejahtera dan lebih seimbang antara selatan dan utara.Itu antara lain pertimbangan dari dukungan Puri se Bali agar bandara Bali Utara segera terwujud,” ucap Alit Kakarsana.
Sementara, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo selaku pihak yang memprakarsai dan menggarap Bandara Bali Utara di Buleleng mengatkan konsep pembangunan bandara yang digagasnya memperhatikan 3 hal. Pertama tidak menggusur pura atau situs adat, kedua tidak menggusur lahan produktif masyarakat, dan ketiga tidak menggusur lokasi perumahan masyarakat. “Tiga hal itu menjadi perhatian kita.Karena itu lokasi lepas pantai utara Bali di Desa Kubutambahan telah memenuhi aspek itu dan telah dilakukan kajian sangat mendalam,” paparnya.
Komisaris Utama PT BIBU, Sutarman, mengatakan semua yang berkait rencana pembangunan bandara oleh BIBU telah melalui kajian mendalam dengan semua aspeknya. Dan itu,katanya,telah disampaikan kepada pemerintah untuk menjadi pertimbangan sebelum dikeluarkan izin berupa penentuan lokasi (Penlok). “Kalau izin belum keluar kita akan tunggu dengan sabar karena itu kewenangan pemerintah sembari terus memberikan informasi soal tekhnis dan lingkungan kepada pemerintah,”katanya.
Kapolri 2013-2015 ini mengaku tidak akan patah arang menunggu terbitnya izin Penlok selain disebabkan karena rencana bandara merupakan kehendak masyarakat dukungan penglingsir sebagai representasi masyarakat Bali juga sangat kuat memberikan dukungan.
“Sebenarnya kita tinggal action, investor yang mendukung pembagunan (bandara) sudah sangat siap. Jika ada sesuatu dipihak tertentu mari kita diskusikan melalui forum terbuka soal kelayakan,keuntungan dan kerugian maupaun sebaliknya. Agar tidak terhambat dan lebih memilih melihat untuk kepentingan bangsa dan Negara,” ungkap Sutarman.
Jendral Sutarman mengaku,rencana membangun bandara Bali Utara oleh BIBU telah mendapat dukungan penuh masyarakat bahkan dalam rencana pembangunannya tidak akan menggunakan anggaran APBN.
”Pembangunan bandara ini tidak akan membebani masyarakat, membebani APBN dan murni dana investor untuk berinvestasi uangnya disini dengan pelibatan aktif masyarakat sekitar yang tentu berdampak positif secara ekenomi,” tegas Sutarman.
Dorongan pembangunan untuk mewujudkan Bandara Bali Utara juga mengalir dari berbagai komponen masyarakat Buleleng lainnya, bahkan sejumlah kelompok masyarakat, komunitas maupun organisasi kemasyarakatan memberikan dukungan untuk dengan segera membangun bandar udara di Bali Utara.