Jember-Heboh seorang warga Gambirono yang mempunyai akun bernama Ken Are Rock memposting dalam facebooknya tentang pungli yang dilakukan oleh oknum yang mengaku petugas dari PTP sebesar 150 ribu di Wilayah desa Gambirono dengan iming iming akan diberi sejumlah tanah milik PTP di wilayah Tugusari dan Sumber klopo. Diketahui postingan tersebut diunggah pada hari kamis malam, (17/03/2022) pukul 22.57 Wib.
Dalam postingan tersebut akun Ken Are Rock menceritakan Kronologi ramainya kasus ini, mulai inisiasi laporan warga, penarikan, hingga harapan akun Ken Are Rock.
“Menginisiasi laporan warga yg bercerita sambil ngopi permasalahan tentang pembagian lahan PTP yg katanya akan dibagikan ke setiap masyarakat, dengan menyerahkan photo copy KK & KTP dengan pembayaran sejumlah uang,”
“yg pertama sebesar 150.000, yg di tarik oleh petugas yg mengaku petugas PTP yg akan memberikan sejumlah tanah milik PTP dan penarikan itu terjadi berulang ulang dari penarikan KTP & KK dan sejumlah uang,”
“yg pertama 150.000 kemudian 30.000 lalu 35.000 kemudian yg terakhir 50.000 beserta dimintai photo copy KK dan KTP. Masalah ini harap segera diselesaikan jika memang itu benar harap di konfirmasi kebenaranya oleh pihak terkait,”
“tapi jika itu cuma penipuan harapan kami untuk pihak pemerintah desa segera bertindak dan juga pihak kepolisian juga dinas terkait juga masyarakat yang menjadi korban segera konfirmasi untuk menyelesaikan masalah tersebut,”
“Supaya penarikan tersebut tidak berlanjut, kasihan mereka yg jadi korban rata rata wanita dan lansia. Harapan kami jika masalah tersebut tidak benar, harap segera dihentikan sekian terima kasih,” ungkap akun Ken Are Rock dalam postingan Facebooknya.
Setelah awak media mencoba mengkonfirmasi dengan cara menghubungi pemilik akun Ken Are Rock tersebut, diketahui pemilik akun tersebut bernama Agus.
Agus diketahui sebagai warga Gambirono yang orang tuanya juga menjadi salah satu korban dari pungli tersebut. Menurutnya yang datang menagih pungli ada beberapa orang diantaranya berinisial AT seorang Tokoh agama diwilayah Gambirono, Fsol seorang perangkat RT, dan Ul warga pasar Gambirono.
Awalnya Agus tidak tahu tentang pungli ini, dan dia baru tahu setelah diberitahu oleh neneknya sekitar satu tahun yang lalu. Lalu Agus mencoba tanya ke perangkat desa setempat namun perangkat desa tidak mengetahui penarikan tersebut. Bahkan beberapa perangkat memberi masukan Agus untuk melapor.
Sayangnya dalam penarikan tersebut tidak ada bukti tertulis untuk dilaporkan. Kemudian agus juga menceritakan bahwa warga banyak yang tidak enak hati untuk melapor, disebabkan yang meminta uang adalah tokoh Agama. bahkan sering warga diundang ke daerah pabrik seng Gambirono untuk melihat video pertanian.
“Jadi awalnya saya tidak tahu mas namun nenek saya memberitahu, lalu saya coba tanya pada perangkat, namun perangkat bilang tidak ada mas hal seperti itu, bahkan perangkat tersebut menyuruh saya lapor aparat hukum. Sayangnya saya tidak punya bukti tertulis,”
“Lalu saya tanya warga ternyata juga jadi korban, saya ajak ke kelurahan, warga bilang ndak enak hati soalnya yang nagih uang AT itu tokoh agama,”
“Jadi saya coba ikhlaskan, karena itu setahun lalu. Namun beberapa hari yang lalu ternyata masih berlanjut dengan minta uang 50 ribu rupiah, kebetulan saya ada dirumah jadi saya minta bukti tanda tangan namun AT dan Ul menolak, akhirnya saya tidak kasih uang itu,”
“Jadi saya posting karena saya berharap pungli modus seperti ini tidak berlanjut mengingat penghasilan sulit dan kasihan karena korbanya banyak wanita dan janda. Saya berharap APH dan dinas terkait selidiki masalah ini agar tidak berlanjut,” pungkasnya.
Baca Juga:
Abdul Haris Alfianto terpilih menjadi ketua DPC PERADI Jember periode 2023 /2028
JALAN RAYA BERLOBANG DI JL.M.SERUJI GAMBIRONO MEMAKAN KORBAN
Komunitas Cinta Faida Bangsalsari kabupaten jember adakan acara temu kangen menghadirkan dr.Faida mm...
PKL didepan Penggadaian Tanggul Dibongkar paksa Satuan Polisi Pamong praja
Post Views: 225