Jakarta – Berawal diIming-imingi pekerjaan disebuah hotel, namun nasib nahas menimpa Nurlela (korban) asal Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Menjadi korban penyekapan, hingga di siksa dengan sadis. Seluruh badan luka-luka dan memar akibat siksaan si pelaku yang menjanjikan pekerjaan tersebut. Namun si korban berhasil lolos/kabur. Minggu (29/9/24)
Dari hasil komfirmasi langsung dan wawancara melalui via VN dan WhatsApp awak media bantenmore.com Hasan Hariri pada malam Sabtu 28-9-24 pada pukul 23:30 waktu Indonesia kepada Arifin Yunus selaku Ketua Ormas Pemuda Pancasila Majelis Perwakilan Wilayah (MPW) Jeddah Arab Saudi, menjelaskan bahwa kami telah mendampingi si korban untuk mengusut tuntas kasus ini, alhamdulillah si korban sudah kita amankan/dilindungi oleh kami dari perwakilan kader Pemuda Pancasila yang berada di Arab Saudi, jelasnya. Sabtu 28/9/24
Lanjut Arifin Yunus, menyampaikan bahwa kejadian di Kota Jeddah Pasolia Arab Saudi yang di muat di Vidio terkait penyiksaan salah satu korban penyekapan benar adanya, bahwa rekaman video tersebut belum lama pas kejadian setelah dikorban berhasil meloloskan diri dari si pelaku penyekapan. Kini Nurlela (korban) sudah aman bersama kami,”ucap Arifin
Masih Arifin, menjelaskan bahwa Kronologis terjadinya penyekapan dan penyiksaan terhadap Nurlela (korban), berawal akan dijanjikan bekerja di Gassuran (perhotelan) oleh si pelaku, namun itu hanya strategi si para pelaku untuk menjalankan aksinya kepada si korban untuk meminta sejumlah uang, Alhasil uang tak didapat si pelaku Nurlela pun bukannya mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan malah disiksa, disiram air panas, disetrika bahkan ada luka bakar dengan sadis, Penyiksaan berlangsung selama 9 hari yang dilakukan kedua pelaku. Terangnya
Ditempat yang sama saat komfirmasi dan wawancara langsung oleh awak media bantenmore.com, Arifin Yunus yang di dampingi Ade rekannya langsung melaporkan ke KJRI Jeddah, untuk melakukan usut tuntas kasus penganiayaan dan penyekapan ini agar si pelaku cepat ditangkap. Tegasnya
Dari hasil informasi dari si korban (Nurlela), mengungkapkan, saya berangkat dari rumah kurang lebih pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS), untuk bertemu dengan kedua pelaku pada tanggal 18 September 2024 untuk menagih janji mendapatkan pekerjaan, ternyata itu hanya tipuan saja yang dilakukan si pelaku kepada saya untuk memintai sejumlah uang, sejak tanggal 18 sampai 26 September 2024 saya disiksa dan di sekap oleh kedua pelaku. pada tanggal 26 september 2024 saya berhasil kabur, dan alhamdulillah bertemu dengan bapak Arifin yang telah mendampingi di KJRI Jeddah. Sedihnya
Pada hari Jum’at 27-9-2024 pukul 10:00 WAS, atas laporan dan pendampingan Arifin Yunus dan Ade Perwakilan Pemuda Pancasila Arab Saudi, pihak kepolisian telah menangkap para pelaku penyekapan dan penganiayaan. Si kedua pelaku adalah warga asing, dua pelaku ini mirip orang Hadromy Yaman, satu laki-laki dan satu perempuan kulit hitam, “pungkasnya
Arifin menambahkan, sebagai Kader Pemuda Pancasila perwakilan Jeddah Arab Saudi, saya dan rekan disini hanya menjalankan tugas kemanusiaan semaksimal mungkin, guna bertujuan membantu para Pekerja Migran Indonesia yang ada di Arab Saudi, bentuk bantuan yang kami berikan tanpa pamrih dan ikhlas. Untuk transportasi saja kami keluarkan dari diri pribadi tidak ada permintaan atau suport dari orang lain. “Alhamdulillah” saat ini sudah terhubung dengan pihak keluarga Nurlela (korban) bahkan Kakak si korban sudah berada disini menemani adiknya (Nurlela). Kata Arifin
Terkait Vidio yang sudah terlanjur beredar di Medsos, dimohon untuk segera di hapus saja, karena sudah dalam penanganan pihak kepolisian Jeddah Arab Saudi dan kamipun dilarang memvidiokan si pelaku dan foto oleh pihak kepolisian. Pesannya
Dan terima kasih saya ucapkan kepada Hasan Hariri awak media bantenmore.com telah cepat respon terkait kasus penganiayaan ini, kami akan informasikan hasil perkembangan selanjutnya, “tutup Arifin
(**)