Tulang Bawang ( Traznews )_ Muhammad Ikmal Lubis, seorang Youtuber dengan akun “Bung Lubis 212”, menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang tak dikenal di Jalan Lintas Timur Bujung Tenuk, Menggala Selatan, Tulang Bawang, pada Senin (1/4) malam.
Korban yang mengalami luka sobek di telinga kanan dan sakit di bagian leher, meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku.
“Saya berharap polisi segera menangkap para pelaku penganiayaan ini. Saya merasa dirugikan dan trauma atas kejadian ini,” ujar Ikmal kepada wartawan, Selasa (2/4).
Kejadian bermula saat Ikmal sedang berada di warung saksi Yofan. Sekitar pukul 20.30 WIB, datang empat orang laki-laki tak dikenal dengan dua sepeda motor. Mereka kemudian menemui Ikmal dan mengajaknya ngobrol.
Saat salah satu pelaku menelepon dan menyebutkan lokasi “Rientina Saputri BR-Link”, datanglah mobil yang berisi dua orang laki-laki. Ikmal kemudian meminta saksi Yofan untuk menambah kopi menjadi dua gelas.
Salah satu laki-laki yang turun dari mobil langsung menyerang Ikmal dengan pertanyaan “Kamu Lubis kan?”. Ikmal menjawab “Ya, saya”. Laki-laki tersebut kemudian mengajak bertengkar dan mengaku sebagai “Jamaah Habib Umar”.
Merasa situasi tidak kondusif, Ikmal berusaha melarikan diri. Namun, dia tertangkap dan dicekik dari belakang oleh laki-laki lainnya. Ikmal kemudian diseret ke rumah saksi Habudin.
Di halaman rumah saksi Habudin, salah satu pelaku tetap mencekik leher Ikmal. Saksi Habudin yang keluar dari kamar setelah mendengar jeritan Ikmal, dibantu warga sekitar, akhirnya berhasil melepaskan pegangan pelaku dari leher Ikmal.
Ikmal menduga motif penganiayaan ini terkait dengan konten di akun Youtubenya “Bung Lubis 212”.
“Kemungkinan para pelaku salah paham dengan konten di Youtube saya,” kata Ikmal.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Tulang Bawang dengan nomor LP/B/90/lV/2024/SPKT/POLRES TULANG BAWANG/POLDA LAMPUNG tanggal 2 April 2024.
Tuntutan Keadilan
Ikmal dan keluarganya berharap agar para pelaku penganiayaan ini segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.
“Kami ingin keadilan ditegakkan. Para pelaku harus dihukum seadil-adilnya,” ujar Ikmal.
Kasus ini menjadi contoh maraknya aksi kekerasan di Indonesia. Aparat penegak hukum diharapkan dapat bertindak tegas untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.