Lampung Barat- Tempuh jalur darat. Ketua DPC PDIP Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus lakukan silaturahmi dan koordinasi ke Polres Lambar terkait pengamanan jelang panen raya kopi.
Kunjungan pakcik sapaan akrab Parosil di dampingi oleh ketua DPRD Lambar Edi Novial dalam rangka koordinasi pengamanan menjelang panen raya kopi, yang di sambut langsung oleh Wakapolres Kompol Zaini Dahlan, S.H.,M.H. dan Kasat Intel Polres Lambar, AKP Arnis Daili, di Mapolres setempat, Senin (29/4/2024).
“Kunjungan kami ke Polres Lambar hari ini untuk menjalin silaturahmi, juga dalam rangka koordinasi pengamanan jelang panen raya kopi,” ujar Parosil.
Dirinya melanjutkan, koordinasi bersama pihak-pihak terkait khususnya aparat keamanan seperti Polres Lambar harus dilakukan untuk dapat bersama-sama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di Lampung Barat.
“Juga ini dibutuhkan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pencurian, sehingga petani tidak dirugikan dan tentu tindak kriminalitas dapat diminimalisir,” ucapnya.
Bupati Kopi Lambar Periode 2017-2022 yang akrab disapa Pakcik itu berharap, Polres Lampung Barat dan jajaran dapat bersama-sama masyarakat dan petani untuk melakukan pengamanan jelang panen raya.
“Bila perlu dilakukan ronda malam, karena para pencuri ini melakukan aksinya pada saat malam hari. Karena dibeberapa daerah sudah terjadi pencurian kopi yang dipetik langsung dibatangnya,” jelas Parosil.
Selain itu, dirinya berharap Polres Lambar bisa menyediakan posko-posko pengamanan disetiap titik-titik keluar masuk Lampung Barat.
“Seperti di pinusan, hulu belu, batu api, dan beberapa titik seperti Sukau. Ini mungkin menjadi poin penting yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah,” katanya.
“Termasuk juga, mungkin pemerintah daerah komunikasi dengan BUMN ataupun BUMD terkait dengan perbankan. Bisa nggak nanti perbankan itu melayani pencairan ataupun pembayaran di masing-masing Kecamatan karena untuk lebih efisien dan lebih aman,” tutur dia.
Parosil yang dimasa kepemimpinannya menggagas berdirinya Sekolah Kopi, Kampung Kopi dan Festival Kopi hingga mendapatkan banyak penghargaan itu, mengajak masyarakat untuk lebih bijak memanfaatkan hasil panen.
Dirinya mengingatkan Tahun 1998 silam juga terjadi fenomena kenaikan harga kopi yang sangat fantastis. Namun banyak petani yang menggunakan uang untuk hal-hal yang kurang produktif.
“Buah kopi kita bagus dan harga juga tinggi, manfaatkan uang dengan prioritas dan bijaksana,” ajaknya.
Untuk diketahui, saat ini harga kopi Lampung Barat telah menyentuh angka 60 ribu rupiah per kilogram nya. Angka itu meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.