Lampung Barat – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi PDI-Perjuangan dan Pembina Satgas Konflik Sahabat Satwa Lembah Suoh dan BNS Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi, menyuarakan desakan tindakan tegas terhadap masalah konflik antara manusia dan harimau yang semakin meresahkan masyarakat setempat.
“Saya sebagai Fraksi PDI-Perjuangan dalam hal ini meminta kepada BKSD bagaimanapun caranya, masalah binatang buas Harimau ini harus ditembak mati karena ini sudah menyangkut keselamatan manusia, saya tidak mau tau pokoknya untuk masalah harimau ini ditembak mati. Enggak ada tawar menawar lagi,” tegas Sugeng Hari Kinaryo Adi, Senin 11 Maret 2024, petang.
Menurut Sugeng, meskipun Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah melakukan upaya dengan membawa alat perangkap ke lokasi, namun terdapat pro dan kontra dalam penanganan kasus ini.
“Kami berharap jika memang Harimau terduga yang membunuh manusia ini jika memang kelihatan, jangan digiring-giring masuk ke perangkap akan tetapi jika kelihatan harus ditembak mati itu, tembak mati enggak ada alasan lain. karena ini sudah menyangkut keselamatan masyarakat Suoh dan BNS,” tambahnya.
Saat ini, kondisi di Resort Suoh sudah dalam keadaan genting, dengan ancaman terhadap keselamatan petugas Polhut, Resort, dan BKSDA. Untuk menghindari situasi semakin memanas, Sugeng meminta kepada BKSDA untuk menghindar dari kerumunan massa.
“Tadi sudah terjadi insiden di lokasi, anggota Polhut yang ada di lokasi menjenguk Samanan di Puskesmas sudah terjadi insiden. Saya secara pribadi dan anggota Dewan meminta kepada BKSDA untuk menghindar dari kerumunan massa, guna menghindari amukan massa,” pungkas Sugeng.
Situasi yang semakin memanas membutuhkan langkah-langkah preventif yang tepat agar keamanan dan keselamatan semua pihak dapat terjaga dengan baik. Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi lebih lanjut seiring dengan berjalannya waktu. Tetaplah terhubung untuk pembaruan terbaru.