Seminar Perunggasan, Mengupas Dan Mencari Solusi Tentang Peternak Unggas Yang Mengalami Kerugian 

Penulis :

Lucky sun

BOGOR ,traznews.com Pada seminar Perunggasan dengan tema ” Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melindungi Keberlangsungan Hak Usaha” KPUN bersama PSP-IPB dan Saspri Nasional dalam diskusi bersama pengusaha peternak unggas mencoba mencari solusi bersama pemerintah untuk keberlangsungan peternak mandiri dalam hak usaha perunggasan nasional yang menurut beberapa peternak unggas kebijakan pemerintah pada pasal 33 UU No. 18 2009 Jo UU No. 41 Tahun 2014

tidak berpihak dan merugikan peternak unggas mandiri, Rabu (24 /1/2024) Botani square ICC Bogor Jawa Barat

 

 

Hadir pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA., seorang profesor di bidang peternakan yang menginisiasi lahirnya Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), Agung Suganda yang mewakili Kementerian Pertanian, Dr. I Gusti Ketut Astwa Deputi 1 Bapanas RI, Alvino ,ST Ketua KPUN (Komunitas Peternak Unggas Nasional), Dr. Prabianto Mukti Wibowo Komisioner Komnas HAM dan Yeka Hendra Fatika Komisioner Ombudsman RI.

 

 

Pada awal seminar Agung Suganda yang mewakili Kementerian Pertanian sangat apresiasi dengan di gelarnya Seminar Perunggasan, ia mengatakan, “saat ini masih menghadapi berbagai macam permasalahan tentu permasalahan ini harus kita hadapi bersama, Karena tanpa kebersamaan maka kita tidak mungkin bisa menyelesaikan permasalahan ini terutama terkait dengan isu-isu khusus kita dan ini menyebabkan terjadinya kerugian yang luar biasa tinggi terus menurun jumlahnya saat ini,”

Bacaan menarik :  Liburan Nataru Penuh Keceriaan Di Ancol Taman Impian

 

 

“Karena harga produksi melebihi dari harga produk yang dihasilkan untuk terus melakukan upaya-upaya dalam rangka bagaimana meningkatkan pemberdayaan perlindungan dan juga menjaga agar industri ini tetap menjadi industri yang strategis” kata Agung

 

 

“Sebagaimana yang di perintahkan oleh pak menteri, tentu tujuannya adalah bukan hanya bagaimana cara meningkatkan produksi daging unggas dan telor ayam kita , akan tetapi juga bagaimana mendorong agar pemberdayaan perlindungan terhadap peternak rakyat pelaku usaha mandiri bisa meningkat,” ujarnya

 

 

Kemudian Prof. Dr. Ir. Mulando yang juga sebagai ketua PSP3 – IPB dan moderator Acara menyampaikan, ” untuk perternak budidaya Lovebird dan selain itu memang semua bermuara ke rumah potong, sebagian besar itu masuk ke broker kemudian baru pengepul baru ke tempat- tempat pemotongan dan rumah potong ayam, inilah rantai pasokan yang begitu panjang ini yang harus kita sederhanakan,” jelas Prof Mulando

Bacaan menarik :  Deklarasi Pariban 02 ” Prabowo Gibran 2024 Indonesia Maju ” Menang  sekali putaran 

 

 

Konsolidasi budidaya peternak itu penting, konsepnya kalau sapi sudah berjalan 10 tahun, kalau ini ayam. Karena point’ besarnya apa di sekolah peternak rakyat itu perubahan pola pikir (mainset) itu yang belum pernah di garap oleh banyak orang,”

 

 

 

“Kami di sekolah peternak rakyat itu ada tiga unsur penting yaitu, perubahan karakter, perubahan pola pikir itu di dalam evaluasinya kita beri bobot 45%. Kemudian Kita juga ajarkan mereka tentang kolektif bisnis berjamaah penilaian kami kita beri bobot 35% , baru masalah tehnis 25% ” sambung Profesor

 

 

 

Di singgung terkait pakan ternak berbahan jagung ” Kita punya lahan luas di Papua setelah kita tanami Jagung tumbuh , kita bisa tanam tuh Jagung cuma masalahnya memasarkannya kemana , nah lagi – lagi perlu konsolidasi, petani kecil di konsolidasi jumlahnya banyak, bukan hanya satu angkutan motor saja Kalo bisa satu kontainer atau 1 kapal , kalau ini tidak di konsolidasi tidak pernah bisa ” kata Prof Mulando

Bacaan menarik :  Ratusan Karyawan Eks PT.Master Wovenindo Label : Bayar Hak Pesangon Kami!!!

 

 

 

Ketua KPUN Alvino Antonio,ST pada kesempatan itu juga merasa bersyukur dengan di gelarnya Seminar Perunggasan.

“Allhamdulilah kami bersyukur, karena melalui seminar ini tadi kami baru tahu dan ada beberapa masukan dari instansi pemerintah yang lain, selaib kementerian pertanian bahwa memang di sini harus ada yang di perbaiki, yaitu undang undang dan beberapa aturan lainnya, dan ini butuh waktu untuk di tindak lanjuti khususnya perternak mandiri dan peternak kecil supaya kesejahteraannya lebih baik ” harap Alvino

Bagikan postingan
Kopi Berkualitas Tanpa Mahal, TAMACO COFFEE Solusinya!!!
0
Muslim Djurubasa, Kepala Desa Soa Laipoh Hadiri Rakornas Hari Desa 2025 Di Subang: Menjaga Nilai Budaya Dan Membangun Ketahanan Pangan
0
Kapolres Lampung Barat Resmikan Gedung Restorative justice TATAG TRAWANG TUNGGA Sat Reskrim Polres Lampung Barat.
0
Bakamla RI Rayakan HUT Ke-19 Dengan Tekad Mewujudkan Laut Aman untuk Indonesia Maju
0
Satgas Ops Damai Cartenz : Isu Pengungsian di Distrik Oksop Adalah Tidak Benar
0
Longsor di Jalan Tanjakan Giham Sekincau Cukup Parah!!!
0
Kapolsek Jatisampurna Bagikan Ikan Lele Hasil Panen, Wujudkan Ketahanan Pangan di Bekasi
0
Kombes Pol Twedi Pastikan Kesiapan Urban Farming untuk Swasembada Pangan 2025
0
Satu Pelaku Pembunuhan di Way Kanan Ditangkap, Satu Lagi Masih Buron.
0
Tanamkan Jiwa Nasionalisme, Letkol Inf Rinto Wijaya, S..A.P., M.I.POL., M.Han  Kunjungi  SMA Negeri 1 Liwa
0
Ketua DPRD Lamtim Umumkan Penetapan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Lamtim Terpilih
0
Tingginya Curah Hujan !! Plang Himbauan Jangan Buang Sampah di Tanjakan Giham Jalan Nasional Bukit Kemuning – Liwa, Nyaris Nyemplung Jurang.
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!