Gesekan Biola Pecah Keheningan Malam  Lampu Merah Duren Sawit

Penulis :

Echa.

Jakarta-Hallo saya Echa. Semua orang memanggilku dengan sebutan cha, aku lahir dilampung, kota dengan sejuta keindahan, kemakmuran serta kerukunan.

Tapi saat ini aku sedang merantau, di kota metropolitan DKI Jakarta
Merubah nasib, bekerja di tanah rantau.
Lika liku, ditanah rantau sudah kulalui, dari yang pahit sampai berubah menjadi manis.

Berawal aku mempunyai seorang teman, wanita yang luar biasa, bernama setyorini.Dia mengajakku keliling kota jakarta, dia bercerita tentang kehidupan dijakarta .

“Dijakarta kalau kita bisa ngimbangin kita gak bakal tersesat arah” Kata Setyorini.

Lalu dia mengajakku berjalan jalan dengan sepeda motor matic nya, untuk keliling jakarta dari sudirman sampai ke Senayan.

Bacaan menarik :  Polres Lampung Barat Gelar Baksos dalam Rangka HUT Bhayangkara TEKAB 308

Gedung gedung menjulang tinggi beserta lampu kerlap kerlip yang menambah vibes kota metropolitan ini riuh, suara kendaraan berlalu lalang..
Polusi polusi udara bertebaran
Namun ada suatu tempat, yang membuatku merasakan berada di bawah alam tidur
.
“Tempat itu adalah Lampu merah Duren sawit jakarta Timur”

Disitu aku diajak menyapa pengamen di bawah lampu merah, aku tersenyum menyambut sapaan mereka.

Dengan ramah tamah aku berbincang dan berkenalan dengan anak anak pengamen tersebut, bisa disebut juga dengan pengamen jalanan.

Pengamen itu menggunakan biola,
Gesekan biola, yang merdu membuatku jatuh dalam lamunan. Menambah syahdu ditengah riuhnya kota jakarta,
Disinilah, dikota jakarta aku menemukan banyak hal yang baru.

Bacaan menarik :  Apel Pergeseran Pasukan, Kapolres Lampung Timur : Kami Siap Amankan Tahap Pemungutan Suara Pemilu 2024

Dimana kita harus berjuang keras, hidup dikota yang serba elit, dan penuh intrik.
Aku juga banyak belajar dari mereka yang hidup di jalanan hanya untuk bisa mengisi perut yang keroncongan menahan lapar.

Aku memberikan semangat dan motivasi kepada mereka “Nikmati hidup sebagai mana kita hidup, jika kita sudah mati kita tidak akan merasakan kepahitan dan kemanisan di dunia ini, tapi jangan pernah kalian lupakan akan hal kebaikan di dunia, untuk bekal di akhirat nanti
Dengan tersenyum manis, aku menepuk bahu salah satu pengamen jalanan tersebut

Bagikan postingan
Kota Denpasar Bali Berhasil Raih Penghargaan Di APBD Award 2024
0
Sat Reskrim Polres Pesisir Barat Ungkap Kasus Perburuan Satwa Dilindungi
0
Sat Lantas Polres Pesisir Barat Bersama Warga Evakuasi Kecelakaan Tunggal di Jalan Lintas Barat Pal 9
0
Tiyuh Margodadi Realisasikan Dana Desa 2024 Sesuai Perencanaan Dan Tepat Sasaran
0
Per-erat Tali Saudara Paguyuban Pujakesuma Lambar Gelar Rapat Ahir TahunLampung Barat
0
DD Tahun 2024 Tiyuh Toto Makmur Tubaba Terealisasi Sesuai Ketentuan
0
Nukman Akan Melanjutkan Kepemimpinannya Untuk Dua Bulan Kedepan.
0
Polres Pesisir Barat Berkomitmen Tindak Tegas Pelaku Kriminal  Yang Merugikan Kekayaan Negara
0
Polda Lampung Tetapkan Anggota DPRD Lampung Tersangka Pengguna Ijazah Palsu
0
Polsek Sumber Jaya Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Pekon Pura Jaya.
0
Perkuat Tali Silaturahmi, Persatuan Anak Rantau Asal Lampung di Batam Gelar Kopdar.
0
kontroversi  Pilkaada Kota Banjar Baru Kalimantan Selatan
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!