Gesekan Biola Pecah Keheningan Malam  Lampu Merah Duren Sawit

Penulis :

Echa.

Jakarta-Hallo saya Echa. Semua orang memanggilku dengan sebutan cha, aku lahir dilampung, kota dengan sejuta keindahan, kemakmuran serta kerukunan.

Tapi saat ini aku sedang merantau, di kota metropolitan DKI Jakarta
Merubah nasib, bekerja di tanah rantau.
Lika liku, ditanah rantau sudah kulalui, dari yang pahit sampai berubah menjadi manis.

Berawal aku mempunyai seorang teman, wanita yang luar biasa, bernama setyorini.Dia mengajakku keliling kota jakarta, dia bercerita tentang kehidupan dijakarta .

“Dijakarta kalau kita bisa ngimbangin kita gak bakal tersesat arah” Kata Setyorini.

Lalu dia mengajakku berjalan jalan dengan sepeda motor matic nya, untuk keliling jakarta dari sudirman sampai ke Senayan.

Bacaan menarik :  Juy Wow Setelah Bikin Film Lantai 4 Bikin Film Ghost Trading

Gedung gedung menjulang tinggi beserta lampu kerlap kerlip yang menambah vibes kota metropolitan ini riuh, suara kendaraan berlalu lalang..
Polusi polusi udara bertebaran
Namun ada suatu tempat, yang membuatku merasakan berada di bawah alam tidur
.
“Tempat itu adalah Lampu merah Duren sawit jakarta Timur”

Disitu aku diajak menyapa pengamen di bawah lampu merah, aku tersenyum menyambut sapaan mereka.

Dengan ramah tamah aku berbincang dan berkenalan dengan anak anak pengamen tersebut, bisa disebut juga dengan pengamen jalanan.

Pengamen itu menggunakan biola,
Gesekan biola, yang merdu membuatku jatuh dalam lamunan. Menambah syahdu ditengah riuhnya kota jakarta,
Disinilah, dikota jakarta aku menemukan banyak hal yang baru.

Bacaan menarik :  Wartawan Papua Pos, Firdaus P Pangaribuan (45) tewas Dikeroyok Di Cililitan, Jakarta Timur.

Dimana kita harus berjuang keras, hidup dikota yang serba elit, dan penuh intrik.
Aku juga banyak belajar dari mereka yang hidup di jalanan hanya untuk bisa mengisi perut yang keroncongan menahan lapar.

Aku memberikan semangat dan motivasi kepada mereka “Nikmati hidup sebagai mana kita hidup, jika kita sudah mati kita tidak akan merasakan kepahitan dan kemanisan di dunia ini, tapi jangan pernah kalian lupakan akan hal kebaikan di dunia, untuk bekal di akhirat nanti
Dengan tersenyum manis, aku menepuk bahu salah satu pengamen jalanan tersebut

Bagikan postingan
Syukuran HUT Ke-65 Pelopor  Dari Kompi Ranger Hingga Terbentuk Pasukan Elit
0
Kapolsek Kemayoran bersama 3 Pilar Patroli Wilayah Menjelang Pilkada DKI Jakarta
0
Srikandi Brimob _Competition_ 2024 Selesai, Berikut Daftar Para Juaranya
0
Kapolres Pimpin Sertijab Pejabat di Polres Lampung Timur, AKP Syamsu Rizal Kapolsek Bandar Sribawono, Kini  Jabatan Baru Sebagai Kapolsek Sekincau
0
Secara Aklamasi Aprohan Saputra Ketuai PW IWO Lampung Periode 2024-2029
0
Tertipu Mencapai 13 Miliar, Bos Kopi Air Hitam Lapor ke Polda Lampung.
0
Pj. Bupati Nukman Apresiasi Peluncuran Buku Seri Kaldera Nusantara Dari Liwa Ke Suoh.
0
Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Menang Gugatan, Pertamina Wajib Ganti Rugi Rp23,1 M
0
Suasana Haru Warnai Kegiatan Jumling AKP.Hi Sahril Paison di Pekon Giham Sukamaju .
0
Bareskrim Gerebek Lokasi Percetakan Uang Palsu
0
Polisi Amankan Empat Remaja dan Sajam di TPU Sukabumi Selatan, Diduga Hendak Tawuran
0
Tertangkap Mencuri Sarang Burung Walet, Ini Pesan dan Harapan Cv Mutiara Alam Raya Pada Pihak Kepolisian
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!