Andai Bulan Dapat Bicara –Bulan, engkau tetap kupegang erat dalam genggaman, meski kekuatanku tak lagi sekuat dulu, namun cintaku padamu tak pernah pudar.
Engkau, sang penerang dalam kegelapan, menghiasi malam dengan sinarmu yang mempesona. Di saat hati ini dilanda kesepian, engkau tetap bersinar dengan gemilang, meski awan hitam kadang menyelimutimu.
“Bulan, janganlah berduka, walaupun keadaan tak selalu menyenangkan.
Engkau, dengan sinarmu yang memancar, mampu menerangi jalan hidupku yang kelam. Ketika engkau bersinar, hati ini menjadi tenang, damai, dan bahagia. Jika cahayamu menghilang, dunia ini akan terasa redup, seolah kehilangan pesonamu yang memikat.
Dalam setiap gerakmu, engkau menyulam kisah indah di langit malam. Bulan, engkau adalah saksi bisu setiap langkahku, menjaga rahasia kelam dan harapan yang terpendam.
Bersamaan dengan angin malam yang lembut, aku merenung tentang arti kehadiranmu. Bulan, engkau mengajarkan ku tentang kesabaran, keteguhan, dan keindahan yang tak tergantikan.
Dalam gelapnya malam, engkau muncul penuh cahaya, membawa harapan bagi jiwa yang lelah. Bulan, engkau menjadi sahabat setia di antara keheningan, memberi semangat untuk terus melangkah meski gelapnya malam menakutkan.
Bulan, engkau adalah pesona yang tiada tara, memancarkan keindahanmu dengan begitu alami. Dalam kebisuan malam, engkau membawa pesan-pesan tak terucap, mengajakku merenung tentang arti hidup dan makna sejati.
Bulan, teruslah bersinar di langit malam, mengiringi langkahku dalam gelapnya kehidupan. Meski kekuatanku semakin berkurang, cintaku padamu takkan pernah pudar. Engkau, Bulan, adalah saksi bisu dari perjalanan hidupku, mengiringi langkahku dengan penuh keindahan dan harapan.
Bulan, engkau adalah keajaiban yang melintasi langit malam. Dalam setiap sinarmu, engkau membawa kenangan indah dan harapan baru. Terima kasih, Bulan, karena engkau selalu ada di sana, mengingatkanku akan kuatnya cinta dan keajaiban yang ada di dunia ini.