LampungBarat-BALIKBUKIT Bambang Dwi Saputra, SH., terpilih secara aklamasi sebagai ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Lampung Barat periode 2022-2026 pada Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang digelar di Aula RM Sahabat Utama, Pekon Gunungsugih Kecamatan Balikbukit, Rabu (1/6/2022).
Warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, pengesahan tahun 2019 itu meraih dukungan dari sebagian besar perguruan pencak silat di bumi beguai jejama sai betik tersebut, termasuk tiga pengurus ranting IPSI Lambar yang telah terbentuk yakni Kecamatan Balikbukit, Suoh dan Airhitam.
Ketua Panitia Pelaksana Muskab IPSI Lambar Harman mengungkapkan, ada sembilan perguruan pencak silat di Lambar yang memberikan dukungan kepada Bambang Dwi Saputra, yakni PSHT, Tapak Suci, Perguruan Pencak Silat Nasional ASAD (PERSINAS ASAD), Perisai Diri, Perisai Putih, PSP Kumango, Pagar Nusa, Ikatan Silik Lampung (ISL) dan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH).
“Selain mendapatkan dukungan dari sembilan perguruan pencak silat yang hadir, ia juga mendapatkan dukungan dari tiga Ranting IPSI. Berdasarkan dukungan tersebut, maka beliau terpilih secara aklamasi untuk menahkodai IPSI Lambar empat tahun kedepan,” ujarnya
Sementara itu, ketua terpilih Bambang Dwi Saputra mengatakan, program jangka pendek yang akan dilakukan pihaknya yakni melakukan konsolidasi antar seluruh perguruan pencak silat di bumi beguai jejama sai betik tersebut, termasuk kedepannya akan mengakomodir perguruan-perguruan pencak silat ketika nantinya ada yang belum masuk dalam naungan IPSI.
“Saya ingin mengkonsolidasikan perguruan pencak silat dibawah naungan IPSI. Bersilaturrahmi dengan seluruh perguruan dan melihat aktifitas perguruan dalam pembinaan atlet,” ungkap anggota DPRD Lambar Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
selain itu, mengingat masih ada perguruan pencak silat yang belum mendapatkan perhatian pemerintah, maka masalah ini juga menjadi salah satu perhatian pihaknya selaku wadah dari perguruan pencak silat tersebut.
“Seperti kita ketahui ada beberapa perguruan yang sudah mendapatkan perhatian pemerintah daerah, tetapi juga ada beberapa perguruan yang tidak mendapatkan perhatian, karena itu tugas kita untuk menjembatani mereka, bagaimana mereka mendapatkan hak yang sama,” ujarnya.
Sebab, ia tidak menginginkan adanya kecemburuan sosial antara satu perguruan pencak silat dengan perguruan pencak silat lainnya. Selain itu pembinaan atlet tentunya tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang layak, sementara sejauh ini banyak perguruan pencak silat masih terkendala terkait hal itu.
“Contoh kecilnya, ada perguruan yang membutuhkan peralatan pendukung seperti alat pelindung diri, matras dan lainnya dan mereka terkendala dana untuk membeli itu, karenanya tugas kami kedepan bagaimana seluruh perguruan pencak silat mendapatkan perhatian yang sama,” kata dia.
Selain itu, lanjut Bambang pihaknya juga menargetkan prestasi IPSI yang meningkat dari sebelumnya, baik di kancah provinsi maupun nasional. “Kami optimis dengan peningkatan prestasi, karena banyak sekali atlet-atlet yang berbakat dan tentunya akan terus kami lakukan pembinaan kedepannya,” pungkasnya. (*)