LampungBarat- Alat Peraga Kampanye (Baliho) milik Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Lampung Barat asal PDI Perjuangan Muhamad Ali Akbar. S H., Diduga sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dikonfirmasi melalui pesan whatsAAP , Ahmad Ali Akbar membenarkan hal tersebut.
“Saya juga kaget setelah mendapat laporan dari tim dibawah. Baliho tersebut hanya berjarak satu malam pasca dipasang sudah dirobek oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Akbar, Sabtu (2/12/2023).
Menurut Akbar, tindakan tersebut merusak suasana Pemilu yang bermartabat. Padahal hanya Alat Peraga Kampanye (APK) yang masing-masing Calon sudah memasang Baliho dimana-mana.
Ditanya apakah akan membuat laporan perihal pengerusakan Baliho miliknya tersebut, Akbar mengaku tidak akan mengambil langkah tersebut .
“Mudah mudahan pengerusakan Baliho tidak terjadi kembali dan mari kita bersama sama saling menjaga agar pemilihan umum yang akan digelar pada Februari 2024 mendatang berjalan aman lancar dan kondusif” tutupnya .
Perlu diketahui pada Pileg 2019 lalu Akbar menjadi Caleg termuda dan berhasil meraih suara terbanyak tingkat Kabupaten dan mampu mengalahkan perolehan suara para Incumbent dengan Daerah Pemilahan (Dapil) II yang meliputi Kecamatan Batu Brak, Belalau dan Batu Ketulis.
Raihan suara Akbar saat itu sebanyak 5.520 suara dari total 7.053 suara yang diraih PDI Perjuangan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat, Novri Jonestama mengatakan dalam euforia Pemilu 2024 akan ada perbedaan pilihan diantara masyarakat dan hal itu sah-sah saja.
“Pemilu ini harus diawasi karena pasti ada potensi kecurangan, fungsi pencegahan yang Bawaslu optimalkan. Kami berharap setiap komunitas yang ada di masyarakat turut terlibat mengawasi. Caleg maupun masyarakat juga harus saling menjaga, jangan sampai menimbulkan hal-hal yang bisa berdampak negatif,” ujarnya.
Jones, begitu sapaan akrabnya berharap peserta Pemilu dapat menjaga keamanan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai ada perpecahan yang terjadi, walaupun berbeda pilihan.
“Ketika pilihan berbeda jangan sampai merusak kekeluargaan kita sebagai bangsa yang mengedepankan persaudaraan yang hidup rukun dan damai serta sebagai suatu negara yang menjamin dalam konstitusinya untuk menghargai hak individu menyatakan pendapat dan hak memilih kader bangsa terbaik dalam Pemilu 2024,” pungkasnya.