Lampung Barat -Pj. Bupati Lampung Barat, Drs. Nukman, MM., menghadiri upacara peringatan hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII Tahun 2024 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Balai Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (25/4).
Upacara peringatan hari Otoda tersebut dijadwalkan pukul 07.00 WIB akan tetapi wilayah setempat sempat diguyur hujan sehingga pelaksanaannya baru bisa dimulai pukul 08.00 WIB.
Upacara tersebut dihadiri seluruh gubernur, bupati serta walikota se-Indonesia dan juga dilaksanakan di masing-masing kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pj. Bupati Lampung Barat, Nukman menyampaikan Mendagri Tito Karnavian bertindak sebagai inspektur di upacara tersebut.
Upacara peringatan hari Otonomi Daerah ke XXVIII tahun 2024 ini mengusung tema: “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat”.
Menurut Pj. Bupati Nukman sesuai dari pidato yang disampaikan Mendagri Tito Karnavian, tema hari Otonomi Daerah ke XXVII ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberianjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan Iingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah Iingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
“Perlu diketahui, puncak hari Otoda diperingati setiap tangal 25 April di setiap tahunnya yang diharapkan menjadi momentum bagi seluruh unsur pemerintah untuk terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Pj. Bupati Nukman.
Pj. Bupati Nukman menyatakan dari apa yang disampaikan Mendagri Tito Karnavian, jika Kementerian Dalam Negeri berkomitmen untuk memperkuat fungsinya dalam Fasilitasi Produk Hukum Daerah yang berfokus pada pembangunan ekonomi hijau untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara holistik.
“Fungsi ini bertutuan untuk memaksimalkan peran Peraturan Daerah yang berfokus pada komoditas dan sektor unggulan yang ramah lingkungan dengan memperhatikan aspek fungsi ekologis, resapan air, ekonomi, sosial budaya, estetika dan penanggulangan bencana,” ujar Pj. Bupati Nukman.
Disamping mendorong percepatan perbaikan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam konteks ekonomi hijau, Pj. Bupati Nukman menjelaskan pemerintah daerah secara eksistng dihadapkan pada hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah untuk mendorong program pembangunan nasional.
Hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah tersebut meliputi penanganan stunting, penurunan angka kemiskman ekstrem, pengendalian inflasi, peningkatan pelayanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), percepatan proses pemulihan perekonomian nasional maupun daerah serta ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat.
“Perlu dipahami, bahwa pemerintah pusat menargetkan tahun 2024 angka stunting anak turun menjadi 14 persen secara nasional,” sebut Pj. Bupati Nukman.
Dari hal itu, Pj. Bupati Nukman menyatakan pentingnya koordinasi dan sinergitas seluruh jajaran dalam mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya menekan angka stunting di wilayah, khususnya di Kabupaten Lampung Barat.
“Tentu sangat penting sinergitas antara Pemerintah Provinsi sampai jajaran tingkat kabupaten bersama unsur Forkopimda,” pungkasnya.
Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden terkat Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah guna menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distnbusi serta stabilitas perekonomian di daerah
(**)