Banten traznews.com Keracunan timbal telah dialami begitu banyak anak saat ini di dunia. Timbal bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak seperti bisa menurunkan IQ anak, kelainan sistem syaraf, koordinasi tubuh yang berkurang, masalah perkembangan atau stunting, kecacatan bahkan kematian.
Untuk menjawab isu lingkungan terutama tentang bahaya timbal saat ini, organisasi pemerhati lingkungan Pureart dan beberapa aktivis lingkungan mengadakan kegiatan sosialisasi dan diskusi bersama masyarakat bertempat di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Kegiatan ini mengusung tema “Lindungi Keluarga Dari Bahaya Timbal”.
Aktivis lingkungan yang juga Narasumber dalam sosialisasi tersebut T. Simangunsong menerangkan, Timbal (Pb) adalah logam berat yang terbentuk secara alami dan memiliki empat bentuk isotop, berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan, dengan titik leleh pada 327,5 derajat celcius dan titik didih pada 1740 derajat celcius di atmosfer. Timbal ini berbahaya jika masuk ke tubuh manusia.
“Dengan adanya sosialisasi dan diskusi ini, kita dapat meningkatkan kewaspadaan dan memahami bahwa timbal berbahaya bagi tubuh, dan bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga kematian,” katanya di Banten, Rabu (4/10/2023).
Diskusi yang diselenggarakan oleh Pureart merekomendasikan beberapa hal di antaranya: Mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan edukasi tentang keracunan timbal, dengan menyediakan informasi tentang sumber timbal dan efeknya terhadap kesehatan; Mendorong pengelolaan sampah yang komprehensif mulai dari sumbernya; Mendukung kebijakan pemerintah dalam memperketat pengawasan terhadap pemakaian timbal pada produk-produk rumah tangga dan bahan makanan; Mengajak elemen masyarakat bersama-sama mencegah dan menanggulangi bahaya timbal dari lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.