Law Firm RBS & Partners Melaporkan Dugaan Penipuan Trading Gate Solution Club (GSC) Ke Dittipideksus Bareskrim Polri

Penulis :

Lucky sun

JAKARTA ,traznews.com

Kuasa Hukum Isyamsuddin yaitu Boni Pasaribu, SH  , Ronny Perdana Manulang, SH  dan Luqman Hakim, SH  mengunjungi Mabes Polri serahkan berkas bukti dugaan penipuan pemilik Trading Investasi bodong GSC yang berkantor di Pontianak Kalimantan barat milik Rezky,  Romy dan Muhamad  yang alami kerugian Isyamsuddin dan Maulana hingga 64 milyar rupiah lebih,  Rabu (21/12/2022) Mabes Polri Jakarta Selatan.

 

 

Tidak hanya Isyamsuddin sebagai saksi dan korban yang alami kerugian,  hadir pada kesempatan itu  Akbar Maulana  warga kediri yang juga mengalami kerugian hampir 6 milyar rupiah, beserta ribuan orang lainnya. Bermula isyamsuddin sangat tertarik untuk bergabung di trading saham ini hingga berani mengeluarkan modal ratusan juta rupiah. Dengan investasi yang menurutnya menggiurkan dari modal investasi bisa mendapatkan keuntungan 3 kali lipat.

 

Namun tiga tahun terakhir trading investasi itu mulai tidak membayar investasi miliknya. Isyamsuddin dan Maulana  merasa sudah mengeluarkan banyak modal, Ia pun sudah mencoba berkomunikasi secara kekeluargaan dengan Rezky cs  perusahaan trading GSC tidak mau bertanggung jawab. Menurut maulana Rezky bos trading yang tinggal di Pontianak ini malah melimpahkan kesalahan kepada leader nya Muhammad dan tidak tau menahu, ia pun menantang silahkan tempuh jalur hukum, kata Agus menceritakan kejadian itu.

 

Luqman hakim mengatakan, laporan yang di serahkan ke mabes polri agar ada tindakan kepastian hukum terutama kepada korban dengan tindakan penipuan dan penggelapan aplikasi investasi, mudah – mudahan dengan laporan kami ada tindakan hukum oleh Polri. Ia pun berharap kepada masyarakat untuk tidak tergiur adanya trading investasi dengan keuntungan yang besar.

Bacaan menarik :  LAGI-LAGI POLISI DIDUGA MELANGGAR KODE ETIK

 

 

Bony Pasaribu kuasa Hukum isyamsuddin mengatakan , saat ini laporan sudah masuk dan akan di mintai keterangan saksi – saksi oleh penyidik dan kami sudah mempunyai alat bukti untuk mengumpulkan dana – dana dari masyarakat berupa website dan juga melakukan penawaran melalui media Sosial dan  WhatsApp serta beberapa bukti transfer dengan jumlah lebih dari 85 milyar rupiah.

 

Dan ini belum termasuk laporan – laporan dari masyarakat yang bisa bertambah kerugian dari seluruh masyarakat dalam dan luar negeri seperti Singapura dan Malaysia hampir 1 triliun rupiah, ungkap Bony.

Ronny Perdana Manullang, Boni Pasaribu (PH) dan Kuasa Hukum RBS Partner Melaporkan Crazyrich Pontianak dan pihak lainnya ke Bareskrim Mabes Polri  dibawah ini :

 

1.          Rezky (Pontianak, KALBAR)

2.          Romy (Pontianak, KALBAR)

3.          Mariana Grace Sijabat (Pontianak, KALBAR)

4.          PT. Hars Bersaudara (Pontianak, KALBAR)

5.          Muhammad (Aceh, Bireuen)

6.          Ilham (Aceh, Lhokseumawe)

7.          Ikhwan (Bogor Kota)

8.          Dudi Mulyadi (Bogor Kota)

Delapan pihak tersebut dilaporkan terkait kasus dugaan penipuan Trading GSC.

 

Sementara ada 2 pihak yang menjadi saksi dari kasus dugaan penipuan Trading GSC yaitu :

1.           Akabar Maulana Lobis (JATIM, Kota Kediri)

2.           Isyamsuddin (SUMUT, Medan)

Unit yang menerima laporan yaitu : Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri.

 

Unsur pasal pidana sebagai berikut :

1.                                                                                                     Pasal 372 KUHP Penggelapan

2.          Pasal 378 KUHP Penipuan

3.          Pasal 55 KUHP

4.          Pasal 56 KUHP

5.          Pasal 28 AYAT 1 Jo. UU RI NO.19 TAHUN 2016 TENTANG ITE

6.          Pasal 3 DAN PASAL 5 UU RI No.8 TAHUN 2010 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

Bacaan menarik :  Gelar Parade Kemenangan Atlet Sea Games, Kapolri Fokus Kembangkan Olahraga Sepeda Indonesia

Dengan bukti – bukti dibawah ini     :

1.          Bukti Transfer, Rekening Koran

2.          Vidio,

3.          Chat WA, Chat WA Group Para Korban di seluruh Indonesia

4.          Badan hukum perusahaan

5.          Nomor rekening para terlapor

 

Jumlah Kerugian :

 

1. Khusus pelapor kurang lebih Rp. 100.000.000.000 (RP.100M)

2. Secara global di seluruh Indonesia dan Luar Negeri kurang lebih RP. 1.000.000.000.000 (1 TRILIUN)

 

 

Modus Operandi :

 

 

Menggunakan issu robot trading, Mengiming

Imingkan keuntungan untuk menghimpun titip dana

 

Nama Trading :

Gate Solution Club (GSC)

Status Legalitas Traading : Dugaan Illegal (Tidak terdaftar di OJK)

Skema yang dilakukan

:  Ponzi

Tujuan Laporan

:  – Demi kepastian hukum

–       Pengembalian dana korban

–       Edukasi hukum terhadap masyarakat

 

 

 

 

 

Berdasarkan Kronologis Singkat yaitu sebelumnya kami selaku Penasehat Hukum Para Korban sudah melakukan Penelusuran secara mendalam apakah ada Unsur Dugaan Tindak Pidana dalam persoalan ini, setelah kami mempelajari secara mendalam berdasarkan bukti-bukti, mendengarkan keterangan saksi saksi, dan beberapa orang sumber yang kami wawancarai sebagai pembanding, selanjutnya melakukan Gelar Perkara, kesimpulannya adalah kami menemukan kuat dugaan adanya suatu tindak Pidana yang dilakukan secara bersama-sama (Sindikat) dalam kasus ini Para Pelaku menggunakan Modus Trading yang bernama Gate Solution Trading (GSC) masing masing Terlapor memiliki Peranan Penting ; ada sebagai Afiliator, CEO, Leader Member, Pencairan Dana, dan lain sebaginya, untuk lebih terangnya Penyidik tentunya akan melakukan terlebih dahulu proses Penyelidikan untuk menemukan terangnya suatu Persoalan hukum ini, berdasarkan Proses Penyelidikan tersebut kami yakin Penyidik akan dapat mendudukkan Peranan masing masing Terlapor, hal tersebut tentunya kita percayakan kepada Penyidik danpada Prinsipnya kami selaku Pelapor sudah mengantongi lebih dari 2 alat bukti dan beberapa orang saksi, makanya Laporan Polisi Kami di terima oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (terlampir bukti LP) selanjutnya untuk di tindak lanjuti secara Projusticia;

Bacaan menarik :  Program Jumat Curhat, Kapolsek Cilincing Dengarkan Aspirasi Masyarakat

 

Trading-trading Illegal ini sudah sangat meresahkan bagi masyarakat luas hal ini terbukti sudah ada beberapa Sindikat dengan menggunakan Modus Operandi yang sama yang terbukti secara sah berdasarkan hasil Putusan Pengadilan yang sudah Inckracht. Hal ini perlu kami tegaskan tentunya agar masyarakat Luas lebih hati-hati dan selektif memilih Trading, jangan mudah terpengaruh dengan keuntungan besar, iming iming Kekayaan oleh Afiliator, Trader yang belum tentu memiliki sertifikasi atau Legalitas Pengakuan dari OJK atau lembaga keuangan lainnya.

“Sebagai Penutup tentunya kami selaku Kuasa Pelapor berharap Kepada Pemerintah agar Laporan Polisi ini segera di tindak lanjuti demi kepastian hukum, efek jera bagi Para Pelaku agar kedepan tidak ada lagi Korban-korban demikian.” Tutupnya Tim Kuasa Hukum Korban Trading GSC.

Bagikan postingan
Novianti dan Ana Martila Hadiri Senam Bersama Ibu-ibu di Dua Tempat yang Berbeda
0
Ini Sosok Jagoan Yang Siram Korban Dengan Air Keras Di Pulo Gebang, Begini Pengakuannya Kepada Polisi
0
Kodim 0422 Lampung Barat Dan Seluruh Prajurit TNI-AD Seluruh Indonesia Dapat Kaporlap Baru Dari Bapak KASAD
0
Cegah beredarnya uang palsu Polsek Bengkunat laksanakan patroli rutin 
0
Waspadai Bahaya Judi, Polisi Tangkap Dua Pelaku Perjudian di Bandar Lampung
0
MD KAHMI Lampung Barat Dukung Program Pusat salurkan PMT terhadap masyarakat
0
Pasca Gas Amal Trail Adventure Way Ngison, Panitia Penyelenggara Perbaiki Jalan Yang Rusak.
0
Polda Metro Berhasil Gagalkan Peredaran 207 Kg Sabu Dan 90.000 Butir Ekstasi Jaringan Internasional
0
Pecah Ban Depan, Truck Muatan Bata Nyaris Masuk Jurang Tanjakan Giham.
0
Polsek Duren Sawit Berhasil Ungkap Tiga Kasus Kriminal
0
Jalankan Program Asta Cita, Polres Bandara Soekarno Hatta Bongkar Dua Kasus TPPO
0
Operasi ‘Mantap Praja Jaya 2024’: Polda Metro Jaya Turunkan 180 Personel untuk Kampanye Pilkada
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!