BEKASI,traznews.com
Polres Metro Bekasi bersama 3 Pilar Kota Bekasi yang terdiri dari Kodim 0507/Bekasi, Subdenpom Bekasi, Satpol PP, Dishub Kota Bekasi, Dinas Damkar dan Dinas Kesehatan menggelar Apel Pasukan gabungan dalam rangka pengamanan rencana aksi unjuk rasa dari berbagai elemen akibat dampak penolakan kenaikan BBM subsidi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki langsung memimpin Apel Gelar Pasukan gabungan 3 Pilar yang dilaksanakan di lapangan Plaza Pemkot Bekasi dijalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan Kota Bekasi, Selasa (6/9/2022).
Apel ini dilakukan sehubungan mulai adanya aksi penolakan dari elemen masyarakat terutama dari mahasiswa yang sudah terjadi di berbagai daerah terutama kemarin penolakan dari elemen mahasiswa di Jakarta.
Kapolres dalam amanatnya mengatakan pagi ini kita sebagai aparatur pemerintah harus mendukung kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah yang baru – baru ini dikeluarkan adalah mengumumkan penyesuaian harga BBM subsidi yang tentunya ada dampak yang terjadi dalam sektor ekonomi masyarakat.
“Tentunya akibat dampak itu akan muncul penolakan, penolakan itu merupakan hak masyarakat dan kemerdekaan masyarakat menyampaikan pendapat yang dilindungi UU,” kata Kapolres.
Dirinya mengakui sebagai aparat kita tidak melarang, menghalau atau menindak aksi unras tapi kita berikan pengamanan dan menghimbau agar tidak melakukan aksi anarkis dalam menyampaikan aspirasinya.
“Kita tidak melarang dan selaku aparat Pemerintah harus selalu mendukung kebijakan Pemerintah karena setiap kebijakan Pemerintah sudah diukur, diatur, ditata pengendaliannya, karena itu Kapolres berharap situasi dan kondisi tetap aman, kondusif dan stabil,” ujarnya.
Terkait pengamanan nanti, lanjut Kapolres ada titik – titik yang perlu kita antisipasi dalam pengamanan diantaranya Gedung DPRD, Kantor Walikota, Pintu tol timur dan pintu tol barat karena kemungkinan elemen tadi menuju Jakarta bergabung dengan rekan -rekan mereka.
“Laksanakan PAM sesuai Aturan dan SOP, tetap kordinasi baik dari Polres, Kodim, Disbub, Satpol PP, pelaksanaan dilakukan dengan humanis tidak perlu dengan kekerasan apabila pendemo berbuat anarkis layani dengan baik dan tidak terpancing emosi,” tutupnya.