Jakarta,traznews.com Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gianyar, Bali, meraih penghargaan atas program angkutan siswa gratis di ajang Travel Fair Hub Space 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas inovasi dalam memberdayakan angkutan pedesaan di Gianyar yang saat ini telah mencapai 263 kendaraan melayani 18 SMP dan lebih dari 11. 000 siswa setiap hari. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, I Made Arianta, usai menghadiri acara tersebut di JIEP Expo Kemayoran, Jakarta.
I Made Arianta menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Perhubungan sebagai apresiasi atas upaya Kabupaten Gianyar dalam menciptakan transportasi berkelanjutan melalui program angkutan sekolah gratis. Program ini telah berjalan sejak 2018, yang merupakan salah satu program unggulan kepala daerah terpilih kala itu yang bertujuan untuk memberdayakan angkutan pedesaan yang sebelumnya hampir punah di Kabupaten Gianyar.
“Pada 2018, hanya tersisa 75 angkutan pedesaan di Kabupaten Gianyar. Namun, berkat program ini, jumlahnya meningkat signifikan menjadi 263 kendaraan yang kini beroperasi untuk melayani siswa, terutama mereka yang bersekolah di tingkat SMP,” ungkap I Made Arianta.
Program ini sepenuhnya didanai oleh pemerintah Kabupaten Gianyar, dengan anggaran mencapai Rp20 miliar pada tahun ini. Sebagai bagian dari inovasi, Dishub Gianyar juga menerapkan sistem pengawasan digital berbasis GPS untuk memantau keamanan dan keselamatan siswa secara real-time serta memastikan akuntabilitas pembiayaan.
“Dengan penggunaan GPS, kami dapat memantau perilaku pengemudi dan memastikan bahwa trayek dan jadwalnyang mereka jalani sesuai dengan yang ditentukan dalam kontrak. Ini tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga menjamin akuntabilitas pembiayaan. Dengan sistem yg akuntable ini ada efisiensi yg diperoleh, dengan penghematan biaya hingga 7% dibandingkan sistem manual sebelumnya,” tambahnya.
Untuk tahun ini, operator yang memenangkan tender adalah Damri, yang bekerja sama dengan angkutan pedesaan di Gianyar. “Kami tidak melakukan pengadaan kendaraan baru, melainkan memberdayakan angkutan pedesaan yang ada,” jelasnya.
Setiap hari, lebih dari 11.000 siswa diangkut oleh program ini, yang mencakup 27 SMP di Kabupaten Gianyar, dengan 18 di antaranya dilayani oleh angkutan sekolah, dan sisanya oleh 12 bus sekolah yang dimiliki Dishub Gianyar. Program ini dirancang agar armada dapat kembali melayani angkutan umum setelah jam pelayanan siswa berakhir.
Selain itu, I Made Arianta juga menambahkan bahwa di masa depan, angkutan pedesaan ini akan diintegrasikan dengan sistem transportasi lain seperti Trans Metro Dewata dan Trans Sarbagita. “Kami berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain karena memberikan manfaat besar bagi siswa, orang tua, pramudi, serta mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan,” tutupnya.