Jakarta, traznews.com Partai Golongan Karya (Golkar) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-XI yang bertujuan untuk memilih ketua umum baru partai. Acara ini berlangsung pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Alfin, memberikan komentarnya kepada media terkait dengan pemilihan ketua umum baru Partai Golkar. Menurut Alfin, figur seperti Gibran dan Presiden Jokowi merupakan sosok yang layak untuk dijadikan panutan dalam kepemimpinan Golkar. “Gibran dan Jokowi adalah tokoh yang bisa membawa Golkar semakin harmonis dalam mengawal pembangunan dan pemerintahan ke depan,” ujarnya.
Mengenai adanya perbedaan pendapat di internal partai, Alfin menganggap hal tersebut sebagai bagian dari dinamika politik yang wajar. “Perbedaan pendapat adalah hal yang sah sebagai bentuk aspirasi politik kader,” tutur Alfin menjawab pertanyaan wartawan adanya pro kontra.
Alfin juga menyoroti dukungan kuat yang diterima oleh Bahlil Lahadalia, yang telah mendapatkan dukungan dari lebih dari 400 DPD II. Dengan dukungan sebesar itu, Alfin melihat kecil kemungkinan bagi calon lain untuk maju. “Secara mekanisme, Pak Bahlil sudah didukung oleh lebih dari 400 DPD II, jadi hampir tidak ada yang bisa ikut dalam pencalonan lagi,” jelasnya.
Ke depan, Alfin berharap Golkar dapat memilih pemimpin yang sejalan dengan Presiden, sehingga formasi partai tetap harmonis dengan pemerintahan. “Jadi tinggal bagaimana Golkar ke depan ini memiliki formasi yang sejalan dengan Presiden,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dalam proses pemilihan ketua umum. “Jika ada calon lain yang memenuhi syarat AD/ART, yaitu mendapatkan dukungan sekitar 30%, tentu panitia akan membuka ruang bagi mereka. Namun, hingga saat ini, belum ada calon yang memenuhi syarat dukungan sebesar 30% tersebut,” pungkas Alfin.