JAKARTA ,traznews.com kelompok masyarakat yang tergabung dalam Gerakan I’M ADAM ISRAEL-PALESTINE berpendapat Israel dan Palestina adalah dua bangsa bersaudara, Jangan adu Domba, UUD 1945 menyebutkan Kemerdekaan adalah hal segala Bangsa, Israel dan Palestina berhak Merdeka.
Organisasi Galaruwa yang mempelopori Gerakan I’M ADAM ISRAEL-PALESTINE, meminta kepada pemerintah anjurkan dialog damai, sikap adil dan Non-Partisan kepada Pemerintah RI di Kedutaan Besar AS di Lapangan Patung Kuda, Jakarta, 20 Desember 2023.
Dalam orasi tersebut Gerakan I’M ADAM ISRAEL-PALESTINE, bertujuan untuk menyampaikan keprihatinan kelompok masyarakat hukum adat nusantara dan masyarakt umum Indonesia yang tergabung dalam GALARUWA atas sikap partisan Pemerintah Indonesia dalam menyikapi konflik Israel-Palestina.
1. Pemerintah Indonesia harus Netral, tidak berpihak pada salah satu pihak dan mengutuk salah satu pihak.
2. Tegakkan ideologi Negara (Pancasila)
3. Tegakkan Konstitusi, Bahwa Indonesia bukan negara Agama dan bukan negara sekuler.
4. Tindak tegas pengganggu ketertiban umum dan perusak kepentingan nasional.
5. Tegakkan HAM, serta hentikan segala bentuk dan upaya diskriminasi, persekusi, intoleransi dan intimidasi.
Dalam acara tersebut, para
peserta menyampaikan surat kepada Presiden Joko Widodo, Ketua DPR RI, dan Ketua MPR RI, berisi keprihatinan mendalam kami kemudian mendesak pemerintah mengambil sikap adil dan netral dalam menyikapi konflik Israel Hamas.
Gerakan tersebut menekankan potensi
terkikisnya pusat kekuatan strategis bangsa yaitu semangat persatuan dan kesatuan ke-Indonesiaan akibat kebijakan politik luar
negeri saat ini.
Dalam semangat memajukan perdamaian dan keadilan, Gerakan I’M ADAM ISRAEL- PALESTINE dengan penuh hormat
meminta Pemerintah Indonesia untuk
mempertimbangkan upaya perubahan paradigma dan melakukan tindakan nyata.
Hal ini termasuk mengambil
peran mediator dalam konflik Hamas-Israel atau Palestina Israel, memfasilitasi dialog di tingkat elit, dan mendorong kerja sama People-to-People di antara pihak-pihak yang
terlibat konflik di Kawasan tersebut.
Gerakan ini menggarisbawahi
pentingnya mengakui hak universal atas kebebasan dan kemerdekaan, yang
berlaku bagi semua orang, termasuk rakyat Palestina dan rakyat Israel. Dalam
advokasi penghapusan kolonialisme secara global, para peserta menyatakan
keyakinan mereka akan pentingnya pendekatan yang adil dan seimbang untuk
menumbuhkan pemahaman di antara pihak-pihak yang berkonflik.
Menyadari adanya tantangan dalam membentuk kebijakan hubungan internasional, gerakan ini menyatakan
keyakinannya terhadap kemampuan Indonesia untuk memainkan peran penting
dalam mendorong dialog dan perdamaian, serta meningkatkan reputasinya
sebagai mercusuar perdamaian secara global.
Surat kepada Presiden Joko Widodo tersebut
menguraikan enam tuntutan, yang menekankan amanat konstitusi untuk bersikap netral dan proaktif, menjunjung tinggi Pancasila dan konstitusi, menegaskan Indonesia sebagai negara yang bukan negara agama dan juga bukan negara
sekuler, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mengganggu ketertiban
kepentingan nasiomal.