Negara Sudah Maksimal Memberikan Akses Fasilitas Kesehatan Namun Masyarakat Miskin Di Kebiri Oleh Mafia Hukum Praktek Kedokteran

Penulis :

Lucky suryani/inke purbowati

Jakarta,traznews.com

Pada bulan Maret ada seorang ibu mempunyai bayi usia 3 bulan bernama Mikhayla Azzalea Anjani usia dan sejak lahir mengalami jantung nya bocor, ketika lahir di rsu Bhakti asih bayi tsb langsung di rujuk ke RSAB harapan kita dan harapan seorang ibu, Dede bayinya bisa dapat di tanganin lebih khusus maka ketika mau di rujuk seorang ibu pun tidak keberatan menolak sebab RSAB harapan kita adalah RS tipe A dan khusus untuk anak yang mempunyai penyakit masalah besar.

 

Ketika sudah sampai di RSAB harapan kita dan bayinya di rawat ibunya sangat berharap langsung bisa di lakukan tindakan operasi seperti bayi bayi lainya yang sedang menjalani pengobatan di RSAB. ternyata harapan ibunya meleset dan sangat kecewa dengan dokter DPJPnya Dari RSAB harapan kita. Tidak lama di rawat bayinya disuruh pulang dan berobat jalan, setelah pulang dari rawat inap bayinya di priksa oleh dokter spesialis nya lalu mengatakan hrs diperbaiki gizinya dulu Krn berat badan nya masih di bawah 5 kilo jdi jikalau masih dibawah 5 kilo dokter spesialis nya tidak berani melakukan tindakan operasi. Maka bayi nya harus di tanganin oleh dokter spesialis gizi supaya berat badan nya bertambah menjadi 5 kilo oleh karena itu dokter nya menyarankan dirujuk internal dgn dokter spesialis gizi di RSAB harapan kita.

 

ibunya pun menyetujui dan mengikuti sarannya setelah beberapa kali sudah di tangani oleh dokter spesialis gizi di poli nya kemudian alhamdulillah berat badan nya sdh naik bertambah menjadi 5 kilo lebih. Kemudian ibunya lngsung membawa bayinya menemui dokter spesialis anak dan ibunya sangat gembira karena bayinya sudah naik berat badan nya. Namun sangat naas sekali dan shok ibunya sangat kecewa ketika sdh ketemu dgn dokter spesialis nya di ruangan poli anak. Dokter spesialis nya mengatakan bahwa bayinya tidak bisa di lakukan tindakan operasi karena Umurnya belum ada 5 tahun. Jadi katanya harus menunggu 5 tahun baru bisa di operasi. Lalu Ibunya sempat menanyakan stegman dokter spesialis anak di beberapa hari yang lalu bhwa janji akan dilakukan operasi jikalau berat badan nya bertambah menjadi 5 kilo tapi dokter tsb malah makir dan dengan berbagi alasan menyatakan sesuai SOP dari RSAB harapan kita.

Bacaan menarik :  Empat Warga Penghuni Komplek Yonhub Pos Pengumben Tempati Rumdis KPAD Cijantung IV

 

Kemudian beberapa hari berikutnya, ibunya membawa bayinya ke RS sebelahnya yaitu RS jantung harapan kita karena bayinya mengalami panas, mulutnya keluar busa, seluruh badannya hampir biru semua dan nafasnya sesak batuk. Lalu Ibunya langsung meminta tolong sama dokter nya ketika sdh menemui dokter spesialis jantung anaknya di ruangan poli Tepatnya pada tanggal 27 Maret 2023. Ketika sdh ketemu dgn dokter spesialis jantung anak di ruangan polinya. dokter tsb mengatakan kepada ibunya bahwa kondisi bayi nya sehat dan tidak perlu di lakukan penanganan tindakan medis lebih lanjut yaitu rawat inap sebab dgn alasan baru beberapa hari bayinya habis dirawat maka tidak perlu dirawat lagi hanya cukup berobat jalan. Kemudian soal dgn lobang di jantung nya bakal bisa tertutup sendiri tanpa diberi obat apapun.,.dan untuk soal operasi menurut keterangan dokter tsb tidak perlu dilakukan operasi dgn alasan hal yg sama seperti dikatakan oleh dokter spesialis anak di RSAB harapan kita.

 

Lalu beberapa hari kemudian tepatnya tgl 30 Maret 2023 setelah sesudah 3 hari yang lalu habis bertemu dengan dokter spesialis jantung anak di RS jantung harapan kita. bayinya mengalami kondisi sangat buruk sekali maka ibunya membawa ke RS Sari asih ciledug dengan keadaan kondisi tetap tidak berubah yaitu badannya masih pada biru, mulutnya masih keluar busa, sesak nya makin parah dan batuk batuk. Setelah bayinya sudah berada di IGD RS Sari asih ciledug bayinya lngsung dirawat.. kemudian beberapa jam berikutnya bayi nya dipindahkan ke ruangan NICU karena keadaannya makin buruk sekali di pasang alat ventilator karena sudah tidak sadar. Lalu tidak lama di ruangan NICU bayinya tidak bisa dapat tertolong lagi… menurut keterangan dari pihak dokter di RS Sari asih bayinya telat menanganan medis lebih khusus karena bayinya meninggal gara gara jantung nya bocor dan lobang di jantung nya makin bertambah besar.

 

Ini gara gara dokter spesialis DPJPnya Dari RSAB harapan kita dan dokter spesialis jantung anak di RS jantung harapan kita yang mana jelas secara halus menolak bayi tsb untuk dilakukan tindakan operasi atau penanganan medis lebih khusus lagi. Knp kedua dokter spesialis tsb bisa mengatakan bayi sehat dan menolak dilakukan operasi bahkan di rawat inap ?? Apa Krn bayinya memakai BPJS yang PBI ?? Sedangkan ada seorang bayi yang usianya tidak jauh sama dengan almarhum kemudian bisa dilakukan tindakan operasi.dan ibunya sempat menanyakan kok knp bisa dilakukan operasi lalu orang tua bayi yang dilakukan operasi sb mengatakan bahwa tidak memakai BPJS kesehatan, dia berobat dengan biaya pribadi..

Bacaan menarik :  Dandim 0503/JB Kolonel Kav. I Made Maha Yudhiksa Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Ini sudah jelas dengan bukti yang fakta real bhwa memakai atau menggunakan BPJS kesehatan dibeda bedakan di lingkungan RS UPT milik kementerian kesehatan RI yaitu harapan kita.

 

Setelah sesudah 7 hari meninggalnya bayi bernama Mikhayla Azzalea Anjani usia jalan 4 bulan. Kami dari aktivis kesehatan nasional bersama ibu korban melakukan pelaporan ke direktur dan manajemen di kedua RS tsb yaitu RSAB harapan kita dan RS jantung harapan kita. Setelah beberapa hari kemudian kami bersama ibu korban masih belum dapat jawaban dari pihak manajemen RS masing masing…

 

Lalu kami bersama ibu korban melaporkan kasus tsb di kantor KPAI atas kelalaiannya dan kode etik kedokteran yang menimbulkan hilangnya nyawa seseorang bayi usia jalan 4 bulan. Beberapa hari kemudian kami bersama ibu korban dapat pemberitahuan dari pihak KPAI bahwa ada undangan untuk duduk bersama dengan kedua pihak RS untuk menjelaskan kronologis nya masing-masing.

 

Singkat cerita kasus ini kami bersama ibu korban sudah 3 kali pertemuan dengan pihak RS tsb di kantor KPAI dan alhasil nya dari pihak KPAI adalah membuat kami kaget. ternyata yg kami banggakan dan kami salurkan ternyata salah semua itu menjadi kecewa besar bhwa pihak KPAI tidak bisa memberikan keputusan dan kesimpulan artinya secara halus pihak KPAI melindungi dan membela mafia hukum praktek kedokteran yang sudah jelas jelas melanggar kode etik kedokteran dan kelalaian yg di lakukan oleh kedua dokter spesialis tsb.

 

Setelah mendapat hasil yang tidak maksimal di KPAI tsb kami bersama ibu korban membuat laporan pengaduan ke komisi IX DPR RI namun sampai saat ini kami bersama ibu korban belum dapat informasi lebih lanjut dari komisi IX DPR RI padahal kami sudah sering menanyakan laporan dari kami ke bagian setkom dan staf ahli komisi IX DPR RI tapi sampai saat ini belum ada jawabannya. Menurut keterangan dari setkom IX DPR RI bahwa anggota komisi IX DPR RI semuanya lagi sibuk rapat anggaran dan belum ada arahan dari ibu ketua komisi IX DPR RI.

Bacaan menarik :  Martabak Golden Hadir Pada IFRA Hybrid Bussiness Expo In Conjunction With ILE 2022 , JCC Jakarta convention center 5 - 7 Agustus 2022

 

Bahkan kamipun sudah sampaikan juga sebelumnya ke bapak menteri kesehatan lewat WhatsApp namun bapak menteri kesehatan tidak berkomentar dan respon WhatsApp kami.

 

Ini sudah sangat jelas publik harus tau agar masyarakat bisa melihat keadilan bagi rakyat miskin memang tidak dapat dengan maksimal. Dan jelas kesehatan untuk rakyat miskin di bisniskan !! Dan rakyat miskin untuk mengwujudkan hak nya agar kesehatan dapat di peroleh dengan mudah tapi malah di persulit..!!

 

Lalu Tepatnya pas waktu di hari momentum kesehatan sedunia kami pernah mengatakan bahwa tidak ada jaminan dan perlindungan kesehatan bagi rakyat miskin dengan maksimal..

 

Oleh karena itu kami bersama ibu korban mengajak seluruh media dan rakyat dengan melakukan konfrensi pers melawan kapitalis kesehatan di negeri sendiri..,demi rakyat miskin…

 

Indonesia 28-09-2023

Hormat kami

Ttd

Libra revolusi

 

Tuntutan :

1. Mencari keadilan untuk almarhum bayi Mikhayla Azzalea Anjani

2. Copot jabatan menteri kesehatan RI

3. Copot jabatan Dirut RSAB harapan kita dan RS jantung harapan kita

4. Adili dengan secara hukum kedua dokter spesialis di RS harapan kita.

5. Bubarkan KPAI karena tidak sesuai kodratnya sebagai melindungi anak

6. Maksimalkan pelayanan kesehatan jaminan dan perlindungan untuk rakyat miskin

 

#salamdemokrasirakyatmiskin

#salamrakyatsehat

#lawanpenindasan

Bagikan postingan
Polrestro JaktimTangkap Ayah Bejat di Cakung Tega Setubuhi Putrinya Berumur 8 Tahun
0
MIO INDONESIA Gelar Raker Di Tavia Heritage Hotel Jakarta Pusat, Akan Dibuka Menkoinfo RI 
0
Kasat Lantas Polres Pringsewu Iptu. David Pulner SH :Hati Hati Di Jalan Utamakan Keselamatan Bukan Kecepatan
0
Pria Lampung Timur yang Videonya Viral Konsumsi Sabu Akhirnya Menyerahkan Diri
0
Pj. Bupati Tulang Bawang Didukung Ketua Laskar Merah Putih untuk Maju di Pilkada 2024-2029
0
Lomba Satkamling 2024, Tim Penilai Polres Lampung Barat Kunjungi Wilkum Polsek Sekincau .
0
Patroli Dialogis, Polres Lampung Barat Tinjau Pos ronda Di Wilkum Polsek Sekincau
0
Kapolda Bali Dampingi Kapolri Dan Panglima TNI Antar Keberangkatan Presiden RI
0
Ini Penjelasan Kanit Reskrim Polsek Cilincing Perkara Pasal 170 di Dagga Social Bar
0
Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat Ungkap 3 Perkara Kriminal
0
Polri Kerahkan 865 personil Amankan Konser NCT dan Kyuhyun di GBK
0
Dana Desa Tahun 2024 Pekon Mulyorejo Dipergunakan BLT, PKTD dan PMT untuk Balita
0
Terimakasih Atas Kunjungannya!!!